Antara Menulis dan Berbicara
Aktivitas yang banyak saya lakukan hari ini adalah berbicara. Dari pagi sudah banyak mengeluarkan suara di kelas. Meskipun saya tahu metode ceramah itu kurang baik tapi faktanya saya dan mungkin juga guru lain masih dominan menggunakannya ketika mengajar di kelas
Siang hati mengisi kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Lagi-lagi saya juga banyak berbicara. Dari mulai mengajak nyanyi, tepuk, hingga menjelaskan materi
Sore sesampainya di rumah saya juga banyak berbicara. Ternyata sampai menjelang magrib saya kedatangan tiga tamu dalam waktu yang hampir bersamaan. Mau tidak mau saya harus banyak bicara.
Dengan demikian aktivitas menulis saya hari ini menjadi terkendala. Saya baru bisa menulis setelah isya.
Jadi kalau ada sebuah kata motivasi yang mengatakan bahwa menulis itu sama dengan berbicara. Rasa-rasanya hari ini kata motivasi itu tidak pas untuk saa. Sebab gara-gara hari ini banyak bicara maka saya belum menulis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ada kalanya berbicara lebih sulit daripada menulis ya pak Omank, salam santun...