Pak Omank

Guru SD Negeri 1 Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

Perkenalkan nama Saya Rokhmani, S.Pd, dari SD Negeri 1 Wanayasa. CGP Angkatan 7 Kab. Banjarnegara Selama melaksanakan tugas di sekolah sering kali dihadapkan pada suatu situasi yang mengharuskan saya mengambil sebuah keputusan. Saat itu saya belum memahami prinsip dasar bagaimana cara pengambilan keputusan secara benar dan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Adakalanya keputusan yang saya ambil tidak bisa dterima dengan baik oleh semua unsur sekolah, adakalanya juga keputusan yang saya ambil sering berdampak buruk pada situasi berikutnya.

Setelah saya mempelajari modul 3.1, Pendidikan Guru Penggerak tentang pengambilan keputusan, saya menyadari bahwa pengambilan keputusan merupakan tugas paling berat bagi seorang pemimpin pembelajaran. Mengapa? Karena keputusan yang dibuat dapat berdampak pada murid dan juga kualitas pendidikan di sekolah.

Saya juga menyadari perlunya pengetahuan dasar dalam mengambil keputusan yang beretika, prinsip-prinsip pengambilan keputusan, nilai-nilai atau paradigma berpikir, maupun langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga menghasilkan keputusan yang bertanggung jawab dan berpihak pada murid.

Setelah saya mempelajari modul 3.1 ini saya lebih memahamii dan percaya diri bagaimana menetukan sebuah keputusan berdasarkan pengetahuan dari modul ini.

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, memiliki arti: di depan memberi contoh, di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan. Sebagai pendidik, kita harus menyadari bahwa setiap anak memiliki kodrat masing-masing. Kita hanya perlu menuntun segala yang ada pada anak.

Mengarahkan dan memberi dorongan supaya anak dapat berproses dan berkembang. Dalam proses menuntun, anak akan diberi kebebasan, dalam hal ini guru sebagai pamong memberikan tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya serta anak menemukan kemerdekaannya dalam belajar sehingga akan berdampak pada pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggungjawab.

Dalam hal ini guru harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid serta bijaksana. Guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya menerapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, dengan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip penyelesaian dilema, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan niali-nilai atau prinsip, pendekatan, dan langkah-langkah yang benar sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang paling minim bagi semua pihak. Terutama bagi kepentingan/keberpihakan pada murid.

Untuk membuat keputusan yang tepat diperlukan kesamaan visi, budaya dan nilai-nilai yang diangap penting dalam sebuah instuisi sehingga prinsip dasar yang menjadi acuan akan lebih jelas. Ketiga prinsip tersebut adalah: berfikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking), berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Learning) dan berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dengan pembimbingan yang disampaikan oleh Fasilitator dan Pengajar Praktik, saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil, apakah keputusan tersebut sudah berpihak pada murid, apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universa, apakah keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang, dan apakah keputusan yang diambil tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai pendiidk harus mampu mengetahui dan memahami kebutuhan belajar serta kondisi sosial dan emosional dari muridnya. Seorang murid harus mampu menyelesaikan permasalahannya dalam belajarnya. Pentingnya pendekatan coaching dilaksanakan oleh guru. Kerena dalam hal ini sebagai coach harus menggali potensi yang dimiliki oleh muridnya dengan memberi pertanyaan pemantik sehingga murid dapat menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.

Agar dapat mengambil keputusan dengan baik maka dibutuhkan keterampilan coaching untuk membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan untuk meprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Sesi coaching membantu guru untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan memecahkan masalah saat menajdi pemimpin pebelajaran.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dalam melaksanakan proses pendidikan, pendidik harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimilki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggungjawab diperlukan kompetensi social emosioanl seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social, dan keterampilan berhubungan sosial. Sehingga keputusan yang diambil berdasarkan kesadaran penuh (minfullnes) dan sadar dengan berbagai pilihan.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pemimpin pembelajaarn, seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika ataukah bujukan moral. Dengan nilai-nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif, kolaboratif, mandiri, dan reflektif. seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat menegenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita sering dihadapkan pada situasi di mana kita diharuskan mengambil suatu keputusan, namun terkadang dalam pengambilan keputusan terutama pada situasi dilema kita masih kesulitan misalnya lingkungan yang kurang mendukung, bertentangan dengan peraturan, pimpinan tidak memberikan kepercayaan karena merasa lebih berwenang dan meyakinkan orang lain. Bahwa keputusan yang diambil sudah tepat, perbedaan cara pandang serta adanya opsi benar lawan benar atau sama-sama benar.

Untuk dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu kasus yang terjadi apakah kasus tersebut masuk pada dilema etika atau bujukan moral.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Perbedaan cara pandang dan kepentingan dari orang-orang yang berada dalam masalah dan juga sulitnya mengubah pola pikir atau cara berpikir orang lain dalam memandang dilema etika. Untuk dapat menghasilkan keputusan yang tepat, tentu kita harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana orang hebat mengambil keputusan, prinsip ataupun paradigma apa yang digunakan dan juga bagaimana menguji tepat atau tidaknya keputusan kita sehingga kita bisa memastikan apakah keputusan itu tepat. Kesulitannya adalah mengubah cara pandang mengenai prinsip pengambilan keputusan ini sehingga bisa langsung dalam pengambilan keputusan. Kemudian tantangan berikutnya adalah nilai dan budaya masyarakat yang ada di lingkungan, hambatannya adalah bagaimana mengakomodasi nilai budaya di lingkungan dalam keputusan yang diambil sehingga bisa menghasilkan keputusan yang tentunya tepat dan tidak bertentangan dengan nilai moral umum.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang kita ambil sebagai pemimpin pembelajaran tentunya harus memerdekakan murid-murid kita. Keputusan seorang guru dalam proses pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan tuntunan yang bisa mengarahkan siswa pada pengembangan potensi, kebebasan berpendapat dan kebebasan mengekspresikan diri dalam proses pembelajaran sehingga mereka mendapatkan kebebasan belajarnya

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Mengambil keputusan sebagai pemimpin pembeajaran, kita harus benar-benar memperhatikan kebutuhan belajar murid. Jika keputusan yang kita ambil sudah mempertimbangkan kebutuhan murid maka murid akan dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan memberikan dampak akhir yang baik dalam proses pembelajarann sehingga mampu menciptakan masa depan yang cerah bagi murid.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir dari modul 3.1 kaitan dengan modul sebelumnya bahwasannya pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan suatu kesatuan yang tiddak dapat dipisahkan unutuk memerdekakan murid dalam belajar, sesuai dengan filosofis KHD bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan.

Dalam melaksanakan proses pendidkakn seorang pendidik harus mampu melihat memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola Kompetensi sosial emosional yang dimiliki untuk mengambil sebuah keputusan. Dan untuk mengambil keputusan yang baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Saya sudah memahami konsep modul 3.1 sehubungan dengan permaslahan yang merupakan dilema etika dan bujukan moral. Ketika menghadapi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan pola tersebut merupakan 4 paradigma yang dikategorikan: individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang. Kemudian langkah berikutnya dalam membantu menghadapi pilihan dari dua permasalahan gunakan 3 prinsip pengambilan keputusan : berpikir berbasis akhir, berpikir berbasis peraturan, berpikir berbasis rasa peduli. Untuk memandu dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan di ambiln ada 9 langkah yang dapat dilakukan, dan di luar dugaan saya ternyata Ketika kita menemukan dalam pengujian benar/salah terdapat pelanggaran hukum maka langkah berikutnya tidak dilanjutkan karena hal tersebut sudah meghasilkan keputusan yang yang salah dan tidak bisa dilaksankan uji/langkah berikutnya.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, mengambil keputusan dengan situasi dilema etika dengan rasa keadilan lawan rasa kasihan, waktu itu saya memutuskan tanpa ada pertimbangan apapun dan hasilnya keputusan tersebut tidak bisa diterima oleh semua pihak, namun untuk sekarang setelah mempelaji modul 3.1 yang harus saya lakukan adalah menganalisa permaslahan yang ada kemudian melakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini saya jadi lebih teliti mengidentifikasi setiap permasalahan yang dihadapi, kemudian dalam mengambil keputusan, gunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang pemimpin, baik pemimpin dalam suatu lembaga atau pemimpin pembelajaran, mempelajari modul ini sangatlah penting, dalam modul ini sudah dipersiapakan dengan detail. Di mana keputusan yang diambil harus berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal.

Banjarnegara, 13 April 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post