Alhamdulillah, Larisnya Jualanku

#Tantangan gurusiana hari ke-2

Alhamdulillah sejak pertengahan Maret tiga bulan yang lalu, apapun yang aku hidangkan di atas meja makan selalu tak tersisa. Makanan ala kadarnya khas kampung tak pernah ditolak oleh lidah suami dan ketiga anakku. Tak ada makanan mewah yang terhidang. Hanya olahan hasil tanaman dari halaman rumah atau petik dari kebun tak jauh dari rumah.

Tiap hari menu yang tersaji hampir tak berbeda. Sekadar sayuran hijau dengan lauk pauk seadanya. Namun demikian semua tak ada yang protes. Bahkan ketika tahu atau tempe tidak tersediapun, cukuplah nasi goreng menjadi andalan makanan kesayangan mereka.

“Semua makanan Ibu, terasa enak.”

Itu komentar mereka.

Alhamdulillah, ibarat aku seorang penjual makanan, dagangan yang aku gelar selalu laris manis. Selalu modal kembali dengan tambahan keuntungan yang tak ternilai harganya. Keuntungan yang tak harus berupa uang. Aku merasakan kebahagiaan tak terhingga melihat mereka bahagia dalam kesederhanaan yang ada. Suami yang penuh kasih dan sayang serta anak-anak yang membahagiakan menjadi keuntungan buatku. Terima kasih ya Allah atas anugerah-Mu.