Romdonah Kimbar

Guru SD yang suka membaca, sedang belajar menulis, ingin menularkan virus membaca dan menulis kepada anak sendiri dan anak didik ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Andakah Pembunuhnya?

Andakah Pembunuhnya?

Bukan saya! Itu pasti jawaban yang akan keluar dari mulut Anda saat pertanyaan itu terdengar. Siapapun yang mengucapkannya atau menanyakannya. Mungkin pertanyaan itu muncul dari polisi. Bisa pula teman-teman yang mencurigai Anda selama ini. Atau bahkan keluarga Anda sendiri yang mulai tidak percaya dengan kelakuan Anda. Terlebih lagi keluarga korban yang begitu gemas dengan kematiannya? Sangat mungkin terjadi secara bersama-sama mereka memang bukan hanya bertanya tetapi malah menuduh Anda yang melakukannya. Andaikata iya tunggulah hukuman untuk Anda. Siapapun Anda!

Anda atau saya, atau Anda dan saya, atau kita semua bisa jadi tidak sengaja telah menjadi pembunuh. Pembunuh yang merasa tak berdosa dengan apa yang telah kita lakukan. Mungkin timbul pertanyaan. Siapa atau apa yang dibunuh? Kapan? Dimana? Mengapa dan bagaimana bisa kita membunuh?

Pertanyaan itu bisa saja dijawab. Siapa saja bisa dibunuh. Kapan saja bisa dibunuh. Dimana saja bisa dibunuh.

Apa yang dibunuh, mengapa dan bagaimana bisa kita membunuh? Ketiga pertanyaan ini kita tangguhkan dahulu. Sepertinya serem ya ... kita ambil napas terlebih dahulu agar detak jantung kembali normal kembali.

Masih berbicara tentang anak-anak baik dirumah atau di sekolah. Pernahkah terpikir oleh kita saat pembelajaran berlangsung bahwa tidak semua siswa paham dengan yang disampaikan dan dipelajari bersama guru? Terkadang sebagai guru kita hanya begitu saja percaya dengan jawaban anak didik kita saat selesai pembelajaran.

“Sudah paham anak-anak?” begitu biasanya pertanyaan di akhir pembelajaran kita

“Sudah Bu.”

Atau

“Sudah Pak,” jawab mereka bersamaan seperti sedang menyanyi koor.

“Ada yang bertanya?” Mungkin Guru yang agak demokrat menambahkan pertanyaan ini. Lagi-lagi anak-anak menjawab seragam, bahkan sambil melambai-lambai jawabannya.

“Tidaaaaaakkkkk!

Akhirnya Sang Guru dan anak-anak mengakhiri pembelajaran.

Pada kesempatan ulangan untuk penilaian pembelajaran ternyata hasilnya jauh dari yang diharapkan. Jauh di bawah nilai ketuntasan yang diharapkan. Akhirnya Guru dan anak-anak pun kecewa. Kenapa?

Peristiwa itu sering saya alami. Mungkin tidak bagi guru yang lain. Saat proses pembelajaran berlangsung sepertinya tidak ada masalah. Semua berjalan lancar-lancar saja. Tetapi saat menghadapi soal ulangan, biasanya pertanyaan muncul karena anak-anak menemui kesulitan menjawab pertanyaan, atau mengalami kesulitan memahami soal ulangan. Walaupun sebenarnya materi sudah disampaikan bahkan dengan contoh soal yang serupa.

Nah disinilah mungkin penyebabnya. Kurangnya pemberian contoh soal menyebabkan siswa merasa nyaman dengan yang sudah diberikan. Karena sudah nyaman maka engganlah mereka bertanya. Sehingga, saat diberi permasalahan yang sedikit berbeda sudah menemui kendala, dan tidak bisa mengerjakannya.

Yang lebih parah lagi adalah, jika karena guru tidak mau repot, anak tidak diberi kesempatan untuk bertanya. Ada yang super parah yaitu jika guru menjawab sekenanya atas pertanyaan yang diajukan oleh murid karena Sang guru merasa gengsi dianggap tidak mampu di hadapan muridnya. Yang lebih fatal adalah jika guru menganggap anak yang sering bertanya itu sebagai murid yang cerewet atau bodoh. Bisa saja anak ini tak akan pernah lagi mau bertanya. Dia akan merasa lebih baik diam daripada dikatakan cerewet atau mungkin malah dibilang bodoh karena sering bertanya.

Jika seperti ini merugikan bukan?

Terjawab sudah 3 pertanyaan di atas yang ditangguhkan.

Mohon dikomentari saja ya...buat masukan saya. Tulisan ini memang tulisan langsung jadi, tidak sempat membaca ulang apalagi mengedit. Maklum sudah ngantuk. Sudah pukul 03.36. Saatnya mengakhiri begadang.

Depok Kretek, 26 September 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus bund

26 Sep
Balas

terima kasih Bu Ummi

27 Sep

Mungkin tdk hanya soal yg pelu bervariasi tapi jg menumbuhkan rasa ingin tahu pd diri siswa supya mereka trus mnrus belajar tdk hnya dri kita sbg sumbernya

26 Sep
Balas

Jangan pelit memberi penguatan dan motivasi

27 Sep

Siapa sebenarnya Anda? Hehe..

26 Sep
Balas

Siapapun Anda

26 Sep

Waah kompleks ibu, jika bicara proses pembelajaran. Amat penting memang guru memahami cara bertanya yang menghipnosis kwkwkw

14 Oct
Balas

Caranya bagaimana Bu Puspa?

20 Oct

Pasti sering di alami guru. Sebaiknya setiap satu soal satu contoh

26 Sep
Balas

Kadang satu contoh masih kurang BU Santi,..

26 Sep



search

New Post