Romdonah Kimbar

Guru SD yang suka membaca, sedang belajar menulis, ingin menularkan virus membaca dan menulis kepada anak sendiri dan anak didik ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Penasaran 2

Penasaran 2

Saya baru saja pulang dari counter BRI unit di kecamatan tetangga, Karena di kota kecamatan saya belum ada Bank BRI.

Tujuan utama adalah mencetak buku rekening, sedangkan tujuan lain adalah mencari obat penasaran saya.

Tiga hari ini otak saya dipenuhi pertanyaan yang belum tejawab.

Sambil menunggu antrean dipanggil oleh teller bank, saya sempatkan menemui Bapak Satpam yang ada di pintu masuk ruang tunggu.

"Maaf, Pak. Bisa minta tolong cek no rek ini?" pinta saya kepada Bapak Satpam sembari menunjukkan no rekening yang tersimpan di hp saya.

"Bisa, Bu. Mana nomer rekeningnya?"

"Maaf, Pak. Mata saya tidak begitu jelas melihat tulisan kecil ini."

Sejenak saya menunggu Bapak Satpam memencet tombol angka-angka di ATM "genggam". Saya menyebutnya begitu, nama sesungguhnya saya tidak tahu.

"Betul Bu, rekening itu atas nama yang tertera di HP Ibu."

Karena beberapa pelanggan perlu pelayanan Satpam, saya mempersilakan Bapak Satpam dengan tugasnya. Saya masuk ke ruang tunggu panggilan teller.

Tibalah saatnya giliran saya mendapatkan pelayanan. Setelah memenuhi apa uang diminta teller, urusan saya selesai. Saya segera keluar dari counter BRI.

Tas punggung saya rapikan, Helm saya kenakan. Tidak lupakunci motor saya ambil dari tas agar memudahkan nanti setelah tiba di tempat parkir motor.

Melihat jalanan sepi kendaraan, saya menyeberang di perempatan pojok alun-alun kota kecamatan kelahiran saya. Dengan kecepatan 20-40 km/jam motor tua milik saya meluncur menuju arah sekolah tempat kerja saya. Saya mau absen siang.

Kurang lebih perjalanan 1 km dari BRI, saya teringat dengan pertanyaan saya kepada Bapak Satpam yang belum terjawab.

Saya perkecil kecepatan motor, dan saya berbalik arah kembali ke counter BRI untuk nemui ulang Pak Satpam.

Saya lihat Bapak Satpam sedang berada di depan sebelah teller 2. Rupanya dia sedang sibuk menghitung uang, membantu pekerjaan teller. Namun demikian saya beranikan diri untuk memanggilnya.

"Maaf, Bapak Satpam. Saya kembali. Tadi saya langsung keluar dan tancap gas naik motor."

"O ya, Bu. Tadi Ibu saya cari-cari."

"Pemilik rekening itu orang mana, Pak?" tanya saya penuh rasa penasaran.

"Tadi, informasi yang diperoleh, buku rekening itu tercatat di daerah malang. Unitnya Kepanjen. Tetapi kantor cabangnya mana belum terdeteksi. Coba Ibu nanti buks internet untuk mencari Kepanjen itu daerah mana." Jelas Bapak Satpam.

Dari informasi Bapak Satpam saya ketahui bahwa, jika penipuan seperti yang saya ceritakan kepada Bapak Satpam, bisa saja dilacak dari rekening BRI yang digunakan, tapi uangnya tidak bisa kembali. Dari informasi yang saya peroleh, setidaknya sudah menjawab sedikit pertanyaan yang kemarin mengganggu saya.

Dan Alhamdulillah saya tidak terkena tipu daya hacker yang sudah mengganggu kenyamanan anggota grup WA saya. Terlebih saya malah bisa "ngerjain" si hacker menunggu transferan uang dari saya.

Semoga teman yang membaca ini terhindar dari hacker dan aksi penipuannya.

Adakah teman yang tinggal di Kepanjen Malang?

Pucungroto, 8 Mei 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post