Tetap Menulis

Tantangan hari kedua

Memang berat. Tapi teap mencoba dan berusaha. Seperti yang selalu saya katakan kepada siapapun yang sedang berada pada titik terbawah semangatnya. Harus bisa! Ya harus bisa! Karena memang seharusnya bisa. Terkesan dipaksakan. Memang iya! Ini harus dipaksakan. Kalau tidak berarti saya gagal, gagal mengikuti tantangan dan harus mulai dari awal.

"Nanti kau selesai jam berapa, nggak sampai tengah malam, kan? saya bertanya pada anak sulung yang sedang membuka laptopnya. Ia asyik memainkan jarnya di atas keyboard laptop usangnya yang berwarna merah marun.

"Ibu pinjam sebentar, ya." saya melanjutkan pembicaraan dengan anak sulung

"Ya, Bu. Sebentar lagi. saya upload tugas setelah selesai ngetik."

"Ya. Nanti Ibu dibangunkan, ya!" saya berpesan sambil merebahkan badan di karpet yang terbentang di depan TV di ruang tengah.

Sambil rebahan dengan selimut menutupi sekujur tubuh saya meletakkan kepala di bantal bersarung warna pink cerah. Warnanya saya suka. Lembut dan empuk. Hp masih di genggaman tangan. Sejenak masih saya sempatkan membuka pesan WA di grup pelatihan menulis online. Kemudian tak terasa sayapun terlelap

"Bu, ini laptopnya." Saya mendengar suara sayup-sayup di telinga sebelah kanan.

"Nasinya di atas meja."

"Apa? Nasinya di atas meja?" sahut anak sulungku sambil tertawa.

Ternyata saya mengigau. Ugh!

#Tantangan MediaGuru