Roni S. Wahid

Roni S. Wahid, S.Kom penulis buku "Berjuanglah Masa Mudaku". Pernah ikut menulis skenario Kian Santang, dll. Lelaki yang belum menikah ini aktif di yayasan al f...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lelaki yang Memiliki 2 Tubuh
Cerita Fiktif

Lelaki yang Memiliki 2 Tubuh

Ustad Asep terkejut kala mendapati tubuh anak punk di sebelahnya. Pemuda itu bertato dan memakai anting beberbentuk cincin ditelinganya. Dengan sigap ustad asep menggoyangkan badan pemuda itu, berusaha membangunkannya.

Hal aneh terjadi, ketika pemuda itu bangun Ustad Asep pun langsung tertidur. Selanjutnya ustad Asep berada di tubuh pemuda punk itu.

Serasa tidak percaya Ustad Asep pun menuju cermin. Matanya terbelalak, ia tidak percaya bagaimana hal itu terjadi.

Sesaat, perut pemuda punk berkeroncong keras sekali. Ia sangat lapar. Tidak pernah merasakan lapar yang tidak tertahankan. Ustad Asep berlari menuju warteg di dekat rumahnya.

Hari ini adalah hari pertama Usad Asep pindah ke kota ini. Ustad asep sangat terkenal, bahkan ia sering mengisi ceramah di televisi. Tidak hanya itu, ceramahnya di youtube selalu menjadi tranding. Hampir semua orsng ysng tinggal di negeri itu mengenal Ustad Asep.

Sesampainya di warteg. Ustad Asep yang berada di tubuh anak punk ini memesan makanan. Ustad Asep memilih menu udang dan sayur buncis untuk dimakan. Tampak orang-orang disekitar seolah risih dengan keberadaannya.

Suara adzan terdengar nyaring di tempat itu. Setelah selsai makan, Ustad sep pun bergegas ke masjid. Ustad asep berwudu dan bersiap solat. Namun ketika hendak memasuki masjid Ustad Asep dilarang masuk oleh warga sekitar.

"Pulang, kembali" Kata aalah satu jamaah kala itu. Ustad Asep tetap berusaha masuk. Lalu jamaah berkumpul bersama dan menyuruhnya pulang.

Ustad asep merasa heran dan sangat kecewa. Kenapa orang-orang melarangnya untuk bersujud kepada tuhan pencipta Alam. Apa karena ia saat ini berada di tubuh anak punk. Tanpa berpikir panjang Ustad Asep pun bergegas pulang dan membangunkan tubuh aslinya.

Tubuh mereka bertukar kembi. Lalu Ustad asep pergi secepatnya ke masjid, Ustad Asep tidak ingin ia tertinggal solat berjamaah. Di sana ia sangat disambut jamaah. Orang-orang saling pandang dan merasa sangat bahagia melihat Ustad yang diidolakan ada diantara mereka.

Orang-orang yang sudah mengenal Ustad Asep segera memintanya menjadi imam. Ustad Asep dengan kerendahan hatinya melaksanakan keinginan warga tersebut.

Setelah solat, Ustad Asep diminta berceramah di masjid. Ia menyanggupi. Mendengar suara Ustad Asep yang terkenal, warga berbondong-bondong pergi ke masjid. Seketika masjid penuh oleh orang-orang yang ingin menyaksikan Ustad Asep ceramah. Bgaimana tidak, Ustad Asep sangatlah sulut di undang, karena sampai tiga tahun ke depan jadwalnya sidah terisi penuh. Artinya jika warga ingin mengundangnya, mereka harus menunggu tiga tahun untuk mendegar cermahnya.

Ustad Asep bercermah tentsng banyak hal. Dlam salah satu cermahnya Ustad Asep menjelaskan bahwa Allah menerima semua taubat. Bahkan kepada semua pendosa yang telah melewat batas. Dengan kasih sayangnya, Allah tetap memanggil para pendosa Wahai hambaku. Penting untuk sangat bersyukur karena sebanyak apapun dosa hamba itu, Allah pasti menerima taubatnya.

Selanjutnya Ustad Asep memberikan sebuah contoh jika ada anak punk yang datang ke masjid untuk solat, warga di anjurkan tetap berbuat baik dan membiarkannya bersujud kepada Tuhan yang mrnciptakannya.

Jamaah yang mendegar itu saling pandang. Orang-orang merasa heran dari mana Ustad Asep bisa tahu. Mereka beranggapan Ustad Asep memiliki karomah. Tak terasa waktu terus berjalan dan Ustad Asep mengakhiri cermahanyam

Tidak lama setelah itu, salah satu jamaah menghampiri Ustad Asep. Jamah itu berusaha menjalskan kejadian anak punk yang ia usir. Ia mengatakan kepada anak punk itu untuk kembali bukan bertujuan mengusirnya. Ia hanya memintanya kembali, karena pemuda punk tersebut memakai celana yang tidak sah untuk solat. Sementara di masjid sedang tidak ada sarung. Semuanya di cuci, dan sedang dijemur

Harapannya pemuda itu pulang, kemudian kembali ke masjid dengan pakaian yang layak.

Ustad Asep mengangguk, terlihat ia mengerti maksud dari para jamah itu. Selanjutnya ia tersenyum kepada warga di sana. Sementara di luar warga menunggu Ustad Asep untuk berfoto. Sekali lagi Ustad Asep memenuhi keinginan warga itu.

Tak terasa waktu ashar tiba. Setelah adzan dikumandangkan Ustad Asep kembali menjadi imam kala itu. Masjid yang semula shaf ketika solatnya hanya 3 baris, kini penuh bahkan sampai di jalan-jalan.

Usai Solat ustad Asep pun pulang ke rumah. Ia terkejut karena tubuh pemuda punk yang sebelumnya ada di sana hilang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah yang inspiratif, Bapak. Salam sukses.

13 Feb
Balas

terimakasih ibu. salam sukses juga

15 Feb

terimakasih ibu. salam sukses juga

15 Feb



search

New Post