Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap layanan pendidikan yang bermutu semakin tinggi. Hal ini membawa konsekuensi terhadap kinerja sekolah terutama dalam hal managemen Pendidikan dan persekolahan yang akuntabel, transparan dan akomodatif terhadap perubahan jaman. Kompetensi di tingkat kota/kabupaten juga sudah menampilkan kecenderungan yang lebih berorientasi terhadap mutu layanan guru. Mulai muncul sekolah-sekolah unggul di berbagai daerah yang tidak selalu berada di pusat-pusat kota. Hal ini menampik mitos lama yang mengatakan bahwa sekolah di pusat kota memiliki keunggulan khas disbanding dengan sekolah-sekolah di daerah pinggiran. Pada jangka panjang nanti, masing-masing sekolah akan mampu mengembangkan strategi peningkatan kinerja guru. Masing-masing sekolah saat ini sudah mulai mengembangkan benchmarknya sendiri secara lebih realistic, hal ini tentu memacu motivasi guru untuk mampu menampilkan kinerja yang prima.

Kesadaran masyarakat luas untuk menciptakan sekolah yang bermutu menjadi sumber motivasi dan tantangan bagi guru untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya. Pemerintah juga memiliki komitmen yang sangat serius untuk meningkatkan mutu guru. Guru diharapkan dapat mendorong proses pengembangan budaya sekolah yang kondusif bagi peserta didik dan membangun sikap kemandirian dan kemampuan professional. Untuk dapat melaksanakan berbagai peran tersebut, sehingga guru perlu dikembangkan dan ditingkatkan mutu profesionalitasnya, kesejahteraan, karir dan sistem pembelajarannya.

Dalam proses pembelajaran peserta didik harus memperoleh pengalaman belajar untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Hal ini penting untuk dilakukan oleh semua pihak khususnya guru dalam upaya membentuk “Insan Indonesia Cerdas, kompetitif dan berdaya saing tinggi, berkarakter melalui Pengembangan diri (ESQ) dalam membentuk karakter menuju kediplinan guru”, untuk menghadapi persaingan global. Sejalan dengan hal tersebut, guru harus melakukan berbagai kegiatan dalam mengembangkan profesionalitasnya.

Berkaitan dengan meningkatkan profesionalitas guru, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berhubungan dengan kreatifitas guru dalam pembelajaran. “Pengembangan diri (ESQ) membentuk karakter menuju kedisiplinan guru” bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengembangkan kemampuan berkreasi dengan literasi dan kemampuan menuangkan ide di dalam sebuah tindakan karakter yang diimplementasikan pada siswa.

Dapat juga untuk memotivasi, memberi rasa tanggung jawab, serta meningkatkan kompetensi guru dalam upaya meningkatkan kualitasnya termasuk dalam pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, maka optimalisasi potensi dan eksistensi pendidik dan tenaga kependidikan menjadi penting dilaksanakan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan profesi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang akhir-akhir ini menurun dalam kedisiplinan guru.