Selama lima hari aku tidak berada di rumah gurusiana. Agenda yang sering berada di jalanan membuatku tak sempat menulis untuk gurusiana.

Selama lima hari itu ada 'sesuatu yang menggelora di jiwa'. Rindu yang sangat menghunjam jantung, kerinduan yang susah untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Akhirnya saat ini, ketika duduk sejenak di sela-sela kegiatan Pelatihan Pencegahan Dini Kekerasan Terhadap Anak, aku menulis untuk menuntaskan kerinduanku pada gurusiana.

Menulis seperti sebuah candu bagiku.

Tidak ada hari tanpa menulis walaupun itu hanya berbentuk sebait puisi.

~ GURUSIANA sudah menjadi CANDU bagi Para Para Perindu Literasi ~