SEKEDAR WAYANG MEMAINKAN PERAN
Langit kelam,
awan mencekik matahari
Rintih tangis biru
Butiran debu tak lagi angkuh
Mengejar angin
yang membawa dupa kesombongan
Tanpa gerak dan kedip mata
Diam seribu kata dalam problema
Seperti wayang menjalankan peran.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wayang yang pasrah pada lakon sang "Dalang" ya Malikul mulk. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, bu guru.
Aamiin .. Terima kasih Bu Raihana
Sedikot tp menarik dan dalam. Barakallah
Sekali sekali tulisannya sedikit tapi penuh makna Aamiin.. Terima kasih bu Vivi