Rosdiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Petualangan Chika dan azel

Petualangan Chika dan azel

Ayahku seorang petani.

Bekerja menggunakan cangkul dan arit serta memikul beban berupa alat semprotan rumput. Selama ini kami tinggal ditempat yang berbeda dengan ayahku. Kebunnya berada dua jam dari desa tempatku bersekolah.

Satu bulan ayah menjenguk kami dua kali, dan menginap selama dua atau tiga hari lalu kembali berangkat ke kebun dengan menggunakan speedboat dan berjalan kaki. Terkadang aku sedih melihat ayahku harus bekerja sendiri.

Terkecuali bila ada persedekahan jiron tetangga atau sanak saudara, ayah cukup lama bersama kami. Saat seperti ini yang kutunggu karena setiap hari diantar jemput oleh ayah kesekolah.

Aku anak pertama , teman temanku memanggilku Chika, adekku Azel baru berumur empat tahun, saat pengumuman belajar dirumah ayah mengajak ibu, aku dan adikku ke kebun kami.

Minggu pertama begitu menyenangkan, melihat ayah bekerja dengan giat, dan ibu menyiapkan sajian untuk berbuka puasa kami begitu riang gembira.

Minggu kedua aku sering berantem dengan Azel , mungkin karena kami dirumah terus menerus dan tak ada teman lain. Ibu mulai sering menasehati ku agar tak membuat Azel menangis.

Ayah mulai mencari informasi tentang sekolah kami, dan benar libur yang tak diinginkan terjadi, belajar dirumah diperpanjang kembali,

Sedih atau senang mendengarnya.

Sedih , artinya aku tak bisa bertemu dengan teman teman , karena kata ayah kami tak boleh ikut turun ke desa.

Tetap dikebun membantu ayah, tak bisa kalangan untuk mencari takjilan dan baju baru. Kata ayah lebih aman dikebun, gak perlu pakai masker dan disemprot desinfektan secara rutin disetiap pos persimpangan jalan.

Kata ayah lebih steril dirumah aja,banyak alasan yang dijelaskan panjang lebar, sedih memang tak bisa sekolah.

Senang, inilah sebenarnya harus kita ungkapkan.

Kenapa harus senang karena tahun ini memang berbeda, puasa kami berkumpul bersama, yang jarang kami temui. Senangnya lagi nafsu makan yang bertambah bikin bobot badanku bergerak ke jarumnya kekanan .

Yang lebih menyenangkan lagi banyak petualangan yang tak pernah kami temui.

Lihatlah kami, ayah menaikkan kami di atas sebatang kopi yang tak tinggi ,

"Wow,"

Dan serunya lagi saat azelpun ikut diangkat ayah naik dalam satu pohon.

Duh serasa mau goyah pohon , sambil berteriak .

Dan ibupun mengambil kameranya untuk mengabadikan kami.

Duh senangnya , tak kan terlupakan , kami semua tertawa bahagia.

Banyak tawa dan banyak cerita yang akan dikenang. Meski dirumah jangan pernah berpikir kita tak bisa tertawa bahagia.

Terima kasih Tuhan.

Terima kasih ayah bunda

Jangan selalu mengeluh, berpikir positif , tetap jaga kesehatan.

Kita bisa membantu negeri untuk menjadi pulih.

#tantangan periode Mei 2020

#dirumahaja

#tantangangurusiana hari ke 52

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post