Beri Mereka Kesempatan
Menyoal tentang tes PPPK Guru 2021 memang tidak ada habisnya. Seperti yang saya tuliskan kemarin. Setelah tulisan tersebut saya posting berbagai reaksi muncul. Dari rekan sesama ASN, dari Guru honorer, dari rekan yang kebetulan menjadi pengurus yayasan, juga dari rekan-rekan yang masih setia mengabdi di lembaga swasta.
Sejatinya, menulis merupakan salah satu media komunikasi yang efektif. Nggak percaya? Coba cek status emak-emak yang suaminya males bantu-bantu pekerjaan rumah... Uhuk..uhuk. Mereka istikamah nyindir para suami lewat status WA maupun medsos yang lain.
Masih nggak percaya? Coba cek status seseorang yang ngasih hutang temannya tapi temannya tidak kunjung membayar. Biasanya mereka nggak berani nagih secara langsung, beraninya ya nyindir-nyindir gitu lewat medsos.. Hiks.. Oleh karena itu saya kerap menyentil orang-orang yang berkepentingan pada suatu permasalahan dengan menulis.
Kembali ke pokok persoalan. Biasanya setiap menulis saya akan memilih satu sudut pandang. Kebetulan kemarin yang saya pilih dari Guru swasta yang kebetulan kelulusan tes PPPK Tahap 2-nya masih tertunda karena tidak memiliki sertifikat pendidik. Mereka menghadapi persoalan seperti yang sudah saya sampaikan.
Pendidikan di lembaga swasta tidak hanya melibatkan pihak yayasan dan Guru. Namun, ada pihak-pihak lain yang juga harus terlibat. Ada pemerintah dengan kebijakan dan dana BOS-nya juga orang tua yang notabene turut menyokong jalannya pendidikan di lembaga swasta lewat SPP.
Ada salah satu teman FB yang turut memberi komentar. Ia berkomentar bahwa ada lembaga swasta yang menggaji gurunya di atas rata-rata. Bahkan di atas gaji ASN. Namun, jumlahnya dapat dihitung dengan jari.
Komentar rekan tersebut tidaklah salah. Memang ada lembaga yang berani menggaji tinggi gurunya hingga di atas gaji ASN. Tentu saja lembaga tersebut sudah tenar karena memiliki segudang prestasi. Oleh sebab itu wali murid berani mengeluarkan biaya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah supaya putra/putrinya bisa sekolah di sana.
Tapi bagaimana dengan lembaga yang lain? Terutama lembaga yang masih merintis? Tentu saja mereka harus bekerja lebih keras lagi guna mencari pemasukan. Oleh karena masih minim peserta didik, guru yang mengabdi harus rela dibayar sesuai SPP yang masuk. Bahkan Lillahita'allah.
Menghadapi keadaan seperti itu yayasan, guru, dan wali murid harus bahu membahu untuk memajukan lembaga. Guru lebih giat mendidik siswa supaya berprestasi, yayasan bekerja keras untuk menyediakan fasilitas yang memadai, dan wali murid memberikan sokongan (baca:biaya pendidikan untuk gaji guru) yang lebih tinggi.
Bila hal di atas dilakukan, bukan tidak mungkin ke depan lembaga tersebut menjadi lembaga yang bunafit. Saya sendiri mengalami, bekerja di lembaga swasta dengan gaji jauh di bawah UMK. Alhamdulillah ketika keluar gaji sudah mencapai UMK. Sekarang sekolah tersebut menjadi salah satu sekolah favorit di Kota Banyuwangi.
Tidak semua guru swasta sudah menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG). Mereka juga warga negara, berhak mendapatkan penghasilan yang layak. Karena itu mereka juga berhak untuk mengikuti tes PPPK. Salam literasi!
Ngampelrejo, 17 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget semangatnya. Semoga sehat selalu
Aamiin... Terimakasih doanya... Sehat dan sukses selalu untuk panjenengan..
Semoga teman kita segera beroleh rezeki dan kesempatan yang dapat membuka rezeki.
Aamiin Yaa Robb... Terima kasih doanya bu
Membaca tulisan Bapak..benar2 potret yang sering kita jumpai.
Benar sekali bu. Salam kenal
Sejatinya sekolah swasta selain mendapat dana BOS juga dapat memperoleh sumbangaan dari orang tua berupa SPP. Jadi peluang memberi gaji guru lebih besar bukan keniscayaan.
Benar sekali bu... Ada beberapa sekolah swasta yang standar gajinya sama bahkan di atas PNS. Sekolah semacam itu bisa dihitung dengan jari. Salam kenal dan sukses
Mantab ulasanya dan inspiratif pak Rosihan semoga semakin sukses salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Mantab ulasanya dan inspiratif pak Rosihan semoga semakin sukses salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Mantab ulasanya dan inspiratif pak Rosihan semoga semakin sukses salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Mantab ulasanya dan inspiratif pak Rosihan semoga semakin sukses salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Mantab ulasanya dan inspiratif pak Rosihan semoga semakin sukses salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Siap... Terima kasih pak
Semangat berjuang Bapak. Sukses selalu.
Terima kasih bu... Sukses juga buat jenengan
Memang ada saatnya kita harus berpayah-payah dulu, insyaAllah nanti ada sj jalan Allah utk memberi rezeki lebih kpd kita.. Kalaupun tdk lewat gaji/upah mengajar kita, mungkin dari sumber yg lain.. Toh rezeki, tdk melulu soal uang.. Keluarga sehat, bahagia adalah salah satu wujud keberkahan rezeki kita, atas keikhlasan dalam bekerja sbg honorer.. Pengalaman sy sndr.. Hehehe..
Betul sekali bu... Terima kasih sudah berkunjung dan memberikan komentarnya.. Salam kenal dan sukses selalu
Sama2, Aamiin, salam kenal & sukses juga untuk njenengan..