Guru Juga Manusia
Seorang rekan sejawat mendapat masalah. Sebut saja Rio. Salah satu siswanya mengalami kecelakaan, sebut saja Sofi. Sofi bersenda gurau dengan salah satu temannya. Tanpa sengaja salah satu jari Sofi sobek karena terkena silet.
Untung saja tempat mengajar Rio dekat dengan klinik kesehatan. Sofi langsung dilarikan ke klinik. Ia harus menerima beberapa jahitan.
Sejurus kemudian datanglah orang tua Sofi. Mereka berdua protes kepada Rio. Mereka tidak terima anaknya menjadi korban kelalaian Rio. Wali murid tersebut langsung membawa pulang Sofi sembari ngomel-ngomel.
Kurang lebih satu minggu Sofi tidak sekolah. Berbagai pendekatan pun dilakukan Rio guna meredam kemarahan orang tua Sofi. Salah satunya dengan mengajak siswa-siswinya untuk berkunjung ke rumah Sofi. Alhamdulillah, perlahan namun pasti suasana mulai mencair. Sofi pun sudah mulai bersekolah.
Sementara itu di sekolah lain, dua orang siswa bertengkar. Sebut saja Ardi dan Soni. Karena saling mengolok keduanya terlibat pertengkaran hebat. Soni yang lugu babak belur dihajar Ardi yang ikut karate. Sontak, orang tua Soni protes ke wali kelasnya, sebut saja Lukman. Lukman dinilai tidak becus dalam menjalankan tugas pengawasan.
Tak mau masalah berlarut-larut Lukman memanggil orang tua Ardi. Ia menyampaikan permasalahan Ardi kepada orang tuanya. Di luar dugaan, orang tua Ardi tidak mau anaknya disalahkan. Ia menilai Lukmanlah yang tidak becus mengawasi siswa-siswinya.
Ayah, Bunda. Dua kejadian di atas lazim terjadi di dunia pendidikan. Siswa bercanda, tidak bertegur sapa, bahkan bertengkar adalah hal yang biasa terjadi. Sebagai pendidik, saya yakin semua guru sudah melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Berusaha memberikan pelayanan terbaik dan semaksimal mungkin.
Namun, perlu diingat. Guru juga manusia. Tidak bisa seperti CCTV, selalu mengawasi selama 24 jam. Karena ada puluhan, bahkan ratusan siswa yang harus diperhatikan. Karena siswa-siswi tersebut beragam baik dari sisi latar belakang, agama, maupun sukunya. Salam Literasi!
Ngampelrejo, 12 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga semuanya baik-baik saja
Aamin Terima kasih bu
Tetap semangat sebagai guru, dan bersabar menghadapi masalah yang ada,
Asssiaaaap... Terima kasih ibu
Semoga orang tua semakin sadar akan tugas guru yang sebenarnya.Dan semoga para guru, tetap semangat menjalani tugas dan kewajiban dengan baik.
Aamiin.. Terima kasih doanya bapak
Ya memang resiko, guru selalu disalahkan ketika siswanya bermasalah. Tapi ketika siswanya berprestasi, orang tua cukup berkata, " Memang anakku hebat. "Semoga para guru selalu dikaruniai kesabaran. Dan para wali siswa semakin berwawasan luas.
Leres Bu Nur