Ini Indonesia, Bung!
Oleh: Rosihan Ari Wibowo, S. Pd., Gr. UPTD SATDIK SDN Wringinagung 01 Kab. Jember
#TantanganGurusiana Hari Ke-19
Ini Indonesia, bung! Begitulah salah satu kalimat yang dipekikkan narator. Kalimat yang muncul pada salah satu video produksi Aksi Cepat Tanggap (ACT). ACT membuat video tersebut untuk mengapresiasi Indonesia yang meraih prestasi bergengsi. Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia menurut Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021.
Selanjutnya video tersebut menyajikan data-data yang didapat dari platform indonesiadermawan.id. Sebuah platform yang dibuat ACT guna menggugah rasa kedermawanan masyarakat. Di sana dicantumkan pos-pos amal yang sesang digalang. Untuk apa dana tersebut digunakan? Berapa targetnya? Sudah berapa perolehannya? Hingga foto atau video penyalurannya.
Sebagai warga negara Indonesia, saya benar-benar salut kepada masyarakat. Di tengah pandemi yang tidak jelas pangkal ujungnya, mereka sanggup menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu sesama. Entahlah, mereka meyisihkan sebagian harta tersebut dalam keadaan lapang atau sempit.
Sebenarnya, bukan kali ini saja kisah kedermawanan masyarakat Indonesia saya dengar. Beberpa waktu yang lalu, lewat akun Isnstagramnya Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengajak masyarakat untuk menggalang dana. Dana tersebut akan digunakan untuk mebebaskan sebuah gereja di Toronto, Kanada. Nantinya gereja tersebut dialihfungsikan menjadi masjid.
Pada 16 April 2021 UAH mengumumkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk membebaskan gereja tersebut adalah 7 Milyar. Dana yang sudah tersedia pada waktu itu 4 Milyar. Jadi, dibutuhkan dana 3 milyar lagi guna mengakusisi gereja tersebut. Penjual memberi waktu untuk pelunasan hingga tanggal 29 April 2021. Jika tidak, bangunan tersebut dijual pada pihak lain.
Baru empat hari, dana yang sudah terkumpul mencapai 13 milyar. Allaahu Akbar! Yang dibutuhkan 3 milyar, totalnya mendapat 13 milyar. Inilah sikap sejati orang Indonesia, khususnya seorang muslim. Tak akan tinggal diam bila ada saudara yang membutuhkan bantuan.
Cerita lain datang dari seorang muallaf, Steven Indra Wibowo. Ia bekerja di salah satu perusahaan riset di Singapura. Saat pandemi melanda ia rela menjual dua rumah, tujuh mobil, dan tiga motor gedenya. Semua didasari karena rasa simpati dan empatinya. Tidak masalah harta benda habis disedekahkan, toh semua hanya titipan. Cepat atau lambat pasti akan dikembalikan kepada yang punya.
Terakhir saya ingin menunjukkan masjid yang setiap minggu saldonya selalu nol. Masjid Jogokariyan. Masjid yang terdapat di Jogja ini secara rutin mengumumkan kepada jama'ahnya sirkulasi keuangan yang diterima takmir. Berapapun kas yang didapatkan, akan disalurkan untuk kemaslahatan umat. Terutama tetangga masjid. Sungguh ironis bila takmir mengumumkan kas masjid hingga puluhan juta, tapi di kanan kiri masih ada warga yang kekurangan. Bahkan di masa pandemi ini, takmir membentuk satgas, menyediakan ambulans, termasuk tim perawat jenazah. Semua biaya operasional murni diambilkan dai kas masjid dan sumbangan donatur.
Cerita-cerita kedermawanan di atas tidak akan terjadi tanpa dilandasi iman yang kuat, ikatan ukhwah yang kuat, dan keterbukaan informasi (akuntabel). Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah di atas. Aamiin. Salam literasi!
Ngampelrejo, 19 Agustus2
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren Pak. Sangat menginspirasi. Salam sukses selalu.
Mantap Pak..bangga menjadi bagian dari Rakyat Indonesia.
Mantap pak. Mari budayakan sedekah dalam kondisi lapang atau sempit. Insya Allah
Inggih bu... Maturnuwun.