ROSIHAN ARI WIBOWO

Canggah dari Kyai Soleh Lateng. Lare Osing, lahir di Banyuwangi 01 Februari 1986. Tinggal di Jember sejak tahun 2014. SD Al Irsyad Al Islamiyah Banyuwangi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kemudahan Setelah Kesulitan
Sumber Gambar: http://dhttp://dhiny-dewantara.blogspot.com/2013/05/menyikapi-keadaan-sulit.htmlhiny-dewantara.blogspot.com/2013/05/menyikapi-keadaan-sulit.html

Kemudahan Setelah Kesulitan

Seoarang sahabat bercerita kepada saya. Saat baru pindah ke Jember ia mengalami masa yang sulit. Ia diberhentikan dari lembaga lamanya dan beberapa bulan tidak menerima gaji.

Saat itu dunia terasa sempit, untuk mengatasi keadaan itu kawan tersebut menjual beberapa barang pribadinya. Sepeda motor kesayangan, laptop, bahkan perhiasan istri juga turut terjual. Baginya sudah tidak ada pilihan lain. Apa yang bisa dijual, akan dilepas asal dapur tetap mengepul.

Sebenarnya bisa saja ia pergi ke bank untuk mencairkan pinjaman. Tapi hal itu dihindarinya. Ia beranggapan bahwa barang yang dimilikinya adalah titipan, kini benda tersebut diambil oleh pemiliknya. Karena itu ia berusaha untuk tetap bertahan dengan menjual barang-barang pribadinya.

Namun, tak lama kemudian ia mendapat rezeki. Bahkan rezeki tersebut dapat digunakan untuk membangun rumah sangat sederhana. Kini ia dan kekuarga kecilnya tinggal di rumah tersebut.

Pada Bulan Rajab tahun kedelapan Hijriyah, Nabi mengirim tiga ratus pasukan ke daerah yang dekat dengan lautan. Pasukan tersebut diketuai dipimpin oleh Abu Ubaidah Ra.

Rasulullah hanya membekali mereka sekarung buah kurma. Namun, bekal tersebut telah habis setelah selama lima belas hari pasukan menetap di sana. Untuk mengatasi kelaparan, Qais Ra. membeli unta untuk disembelih dan akan dibayar saat di Madinah.

Selama tiga hari sembilan ekor unta disembelih untuk dimakan. Abu Ubaidah Ra. memerintahkan untuk menghentikan penyembelihan. Ia khawatir jika diteruskan akan menghabiskan tunggangan mereka.‌

Abu Ubaidah Ra. menyuruh pasukannya untuk mengumpulkan kurma yang masih dimiliki. Setelah terkumpul, ia membagikannya kepada pasukan. Tiap orang mendapat jatah sebutir kurma setiap hari.

Setelah beberapa lama, kurma pun telah habis. Tidak ada lagi makanan yang menjadi sumber tenaga bagi pasukan. Hampir saja pasukan mati kelaparan. Karena itu, terpaksa mereka memetik dedaunan, rerumputan, akar pepohonan, kemudian dicampur dengan air supaya bisa dimakan.

Tetiba, saat semua pasukan merasakan kesusahan yang sangat, pertolongan Allah datang. Seekor paus raksasa melompat dari laut. Semua pasukan bersyukur dan langsung menikmatinya. Saking besarmya, ikan itu tidak habis dimakan pasukan muslimin. Akhirnya sisa ikan itu dibawa ke Madina.

Begitulah salah satu cara Allah menguji hambanya. Dia mendatangkan kesulitan-kesulitan, mendatangkan masalah-masalah guna menguji kadar keimanan hamba-Nya.

Sebagai hambanya kita harus menghadapi dengan sabar dan selalu berhusnudhon. Karena setiap ujian dan kesulitan selalu diiringi dengan kemudahan. Innama'al Usri Yusroo (sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan). Semoga bermanfaat.

Ngampelrejo, 18 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya.sukses selalu

19 Mar
Balas



search

New Post