Maafkan, Ringan, Lepas ala Kang Dewa
Jangan sekali-kali mencela takdir Allah. Tidak Terima ketetapan yang sudah Allah beri. Merasa terpuruk ketika Allah memberi ujian kepada kita.
Pada tulisan ini saya ingin bercerita. Tentang seorang pebisnis muda bernama Dewa Eka Prayoga. Pemuda yang hingga kini memiliki 69 Brand bisnis. Bagi saya, Kisah hidupnya cukup menginspirasi.
Pria yang akrab dipanggil Dewa Selling itu pernah mengalami masa sulit. Ia harus menanggung hutang hingga 7,7 M. Nominal cukup fantastis.
Nominal swbanyak itu bukan karena ia berfoya-foya. Bukan juga karena ia bergaya hidup wah. Tapi karena ia harus bertanggung jawab atas bisnisnya yang gagal.
Ia membangun bisnis dengan seseorang. Ia yang mencari investor sedang temannya yang menjalankan. Qodarullah partner bisnisnya tidak bertanggung jawab. Ia membawa lari modal bisnis yang dibangun bersama Kang Dewa.
Oleh para investor, Kang Dewa dituntut untuk bertanggung jawab. Karena dialah yang berhubungan langsung dengan investor. Dialah sosok yang meyakinkan bahwa bisnis yang sedang dibangunnya mendatangkan profit yang jelas.
Di sinilah letak kekaguman saya pada Kang Dewa. Disaat ia dituntut untuk mengembalikan hutang-hutangnya, ia justru bersikap tenang. Ia tidak mau berlama-lama meratapi takdirnya. Demikian juga terhadap rekan bisnis yang membawa lari modal investor, langsung ia maafkan.
Dari sini kekaguman saya berlipat-lipat. Yakni ketika Kang Dewa tulus memafkan kesalahan rekan bisnisnnya. Karena dengan memaafkan beban menjadi lebih ringan. Jika beban terasa ringan akan lebih mudah untuk melepaskannya.
Jangan menjadi pribadi yang pemarah apalagi pendendam. Karena sifat marah atau dendam justru membuat hidup penuh beban. Maafkan, ringankan, dan lepaskan supaya tidak ada beban dalam hidup kita.
Akhirnya saya ingin menutup tulisan ini dengan kutipan status Ustadz Salim A. Fillah Bahwa "Sejatinya orang yang tidak bisa kita maafkan pun, wajib untuk diimaafkan. Ia tidak layak berada di hati kita."
Ketika kita memberi maaf maka ada beban yang kita lepaskan dari pikiran dan hati kita. Sebaliknya, bila kita tidak memaafkannya justru menjadi noda di dalam hati. So, Maafkan, ringankan, dan lepaskan.
Jember, 28 Desember 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi!
Terima kasih Bapak
Mantap ulasannya
Terima kasih Bu