Bismillah. Sudah sepekan saya tidak menulis dan menguploadnya di Gurusiana. Tanggal 26 Maret 2021 kali terakhir saya menulis. Seperti biasa, remidi menjadi penyebabnya.

Setidaknya, sudah empat kali saya mengalami remidi, tapi kali ini berbeda. Entah kenapa saya ingin sekali istirahat barang satu atau dua hari. Nyatanya keinginan saya meleset. Ibarat bangun tidur, saya seperti "ketindihan", tidak bisa bergerak dan kesulitan untuk bangkit kembali.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis. Tulisan tersebut saya beri judul Selamat Tinggal Tantangan Gurusiana. Bagi mereka yang hanya membaca judul menganggap saya tidak mengikuti tantangan gurusiana. Padahal isi tulisan tersebut menyatakan bahwa saya hanya menghilangkan tagur #TantanganGurusiana beserta urutan harinya.

Waktu itu saya meyakini bahwa komitmen yang saya miliki untuk menulis setiap hari sudah cukup kuat. Saya yakin tanpa menulis tagur di atas dan urutan harinya, saya dapat menyelesaikan tantangan 365. Toh blog Gurusiana sudah semakin canggih bisa mendeteksi di level mana gurusianer berada.

Ternyata anggapan saya salah. Komitmen yang saya miliki tidak cukup kuat. Apalagi setelah empat kali terjerembab ke jurang remidi. Oleh karena itu butuh sedikit dorongan dan paksaan untuk mulai menulis. Salah satunya dengan menjawab Tantangan Gurusiana. Suatu gerakan yang mendorong guru untuk menulis setiap hari.

Kini setelah "tertidur" selama tujuh hari saya ingin menulis kembali. Untuk menguatkan komitmen, saya akan mencantumkan kembali #TantanganGurusiana beserta harinya. Bismillah, hanya kalimat-kalimat thoyyibah yang bisa membangkitkan seseorang dari "ketindihan". Kalimat ini pula yang akan mengiringi saya dalam mengarungi #TantanganGurusiana.

Semoga komitmen ini tetap terjaga. Menguatkan saya untuk bisa menulis setiap hari. Terima kasih kepada rekan-rekan dan instruktur MediaGuru yang selalu menginspirasi dan memotivasi. Bismillah #TantanganGurusiana Hari ke-1 Menuju 365.

Ngampelrejo, 03 April 2021