ROSIHAN ARI WIBOWO

Canggah dari Kyai Soleh Lateng. Lare Osing, lahir di Banyuwangi 01 Februari 1986. Tinggal di Jember sejak tahun 2014. SD Al Irsyad Al Islamiyah Banyuwangi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menyikapi Kegagalan

Menyikapi Kegagalan

Seharian tadi saya menemani istri di RSUD dr. Soebandi. Hari ini merupakan jadwal dia untuk tes kesehatan. Sebagaimana yang kita tahu, semua peserta seleksi PPPK Tahap 2 yang dinyatakan lulus wajib menjalani tes kesehatan dan tes bebas narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (Napza).

Seperti saya, istri juga beberapa kali mengikuti tes CPNS. Namun, sebanyak itu pula dia mengalami kegagalan. Terakhir dia gagal pada tes CPNS tahun 2020. Saat itu Kabupaten Jember tidak mengadakan. Dia memilih formasi di Kabupaten Lumajang.

Sebagian orang menganggap kegagalan adalah sebuah aib. Ketika mengalami kegagalan seketika itu mereka mengalami depresi. Perasaan malu, takut, merasa tak berguna, dan trauma datang menghinggapi.

Keadaan semacam itu terjadi berhari-hari bahkan bisa berbulan-bulan. Hal tersebut diperparah dengan orang-orang di sekitar yang kadang menghakimi secara brutal. Mereka menganggap kegagalan terjadi disebabkan ketidakmampuan si peserta tes untuk menjawab soal. Mereka lupa bahwa waktu yang disediakan untuk menjawab soal sangat terbatas. Mereka juga lupa ada Allah yang menetapkan rezeki bagi makhluk-Nya.

Segala sesuatu sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Kelahiran, rezeki, jodoh, dan kematian terjadi atas kehendak-Nya. Semua sudah diatur oleh-Nya. Tinggal kita yang menyikapi. Selalu berprasangka baik atau terus menyalahkan keadaan yang menimpa.

Sebagaimana firman Allah SWT, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Ayat di atas selalu saya jadikan pegangan. Apalagi saat saya menemui kegagalan. Ada perasaan tenang saat saya berserah diri pada ketetapan-Nya. Apalagi ditambah dengan rasa syukur. Mensyukuri segala nikmat yang sudah Allah beri. Rasa-rasanya tak ada alasan untuk memprotes kegagalan yang telah menimpa.

Kita tidak pernah tahu rencana Allah. Namun, satu yang pasti, ketetapan Allah pasti terbaik untuk kita. Tak perlu risau apalagi putus asa. Pasti ada hikmah di balik ketetapan-Nya. Jangan sekali-kali merasa gagal, karena kegagalan hanya menimpa mereka yang tidak mau bangkit untuk berusaha lagi. Ganbatte!

RSUD dr. Soebandi, 23 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selalu menata hati dengan baik. Menerima keputusan Sang khalik dengan bijaksana. InsyaAllah ada hikmah di balik dari sebuah kegagalan.Selamat dan sukses buat istri tercinta.

24 Jan
Balas

Alhamdulillah... Benar sekali Bapak... Terima kasih ya... Salam sukses dan bahagia selalu.. Aamiin

24 Jan

Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Ya kan, Pak?

23 Jan
Balas

Siap bu... Gagal coba lagi, gagal coba lagi, sembari mensyukuri nikmat yang sudah kita Terima. InsyaAllah bisa berhasil... Salam

23 Jan

Warna kehidupan memang unik ngge, kita harus memilih langkah terbaik yg harus kita ambil di saat ada hal lain yang sama penting. Selamat buat istri Pak Wibowo semoga sukses. Jangan khawatir Pak Eko sudah share file materi sesi 2 di grup. Bahagia selalu bapak bersama keluarga

23 Jan
Balas

Siap bu... Maturnuwun doanya... Sukses dan bahagia selalu buat panjenengan...

23 Jan



search

New Post