ROSIHAN ARI WIBOWO

Canggah dari Kyai Soleh Lateng. Lare Osing, lahir di Banyuwangi 01 Februari 1986. Tinggal di Jember sejak tahun 2014. SD Al Irsyad Al Islamiyah Banyuwangi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Motivasi dalam Olahraga

Motivasi dalam Olahraga

Olahraga. Siapa yang tidak kenal dengan kata ini. Tua, muda, anak-anak, hingga remaja pasti kenal yang namanya olahraga. Dalam KBBI V, olahraga memiliki dua makna. Pertama, gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Kedua, aktivitas yang melibatkan fisik dan keterampilan dari individu atau tim, dilakukan untuk hiburan.

Pada kesempatan ini saya tidak ingin membahas makna yang pertama. Siapapun tahu bahwa tujuan utama dari berolahraga adalah untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Namun, saya ingin membahas sedikit tentang olahraga sebagai makna yang kedua.

Sejak saya berusia SD bapak mengenalkan saya kepada olahraga. Pertama, sepak bola. Seperti yang pernah saya ceritakan di Gurusiana, bapak selalu mengajak saya menonton aksi tim Persewangi, tim sepak bola kebanggaan warga Banyuwangi. Setiap Persewangi main, di situ ada saya dan bapak.

Kedua, bapak mengenalkan saya kepada bola voli. Saat usia SD, bapak melatih voli tim BRI. Beliau selalu mengajak saya. Dari sana bibit-bibit kecintaan saya pada bola voli dimulai. Bahkan, saat saya duduk di bangku SMP, bapak mendaftarkan saya untuk berlatih bersama club bola voli "Trias".

Sayangnya, kecintaan saya pada bola voli tidak diimbangi dengan postur tubuh yang ideal. Alhasil, saya tidak begitu ngebet untuk menjadi pemain profesional. Saya hanya bermain untuk club yang berada di sekitar rumah saya.

Baik, saya akan langsung to the poin. Sebagai olahraga tim, bola voli menuntut kerja sama dan kekompakan para pemainnya. Tidak hanya itu, bola voli juga menuntut para pemain untuk saling memotivasi. Bukan malah sebaliknya, saling menyalahkan.

Walaupun hanya level tarkam, bola voli memberikan pengalaman berarti kepada saya. Pernah suatu ketika tim saya bertanding. Di tengah pertandingan, salah satu dari kami tampil di bawah performa terbaik, sebut saja Adi. Ironisnya, ada anggota yang lain justru menyalahkan Adi. Karena dipojokkan akhirnya mental Adi Dwon, bisa ditebak apa yang selanjutnya terjadi. Permainan Adi tambah kocar-kacir. Bila Adi tidak segera ditarik keluar akan mempengaruhi permainan tim secara keseluruhan.

Lain ceritanya bila Adi diberi kepercayaan dan terus dimotivasi. Bukan tidak mumgkin bisa mengembalikan bentuk permainan Adi. Hal inilah yang sering saya saksikan saat menonton Proliga. Semua pemain pasti pernah mengalami naik turun penampilannya. Tidak terkecuali pemain nasional. Namun, bila saat performanya turun teman-teman yang lain selalu memotivasi dan tidak menyalahkan, bisa dipastikan mental bertandingnya bisa kembali ke level terbaik.

Dengan motivasi, semangat pantang menyerah muncul. Dengan motivasi kekompakan dan kerjasama tim semakin solid. Menjadi juara tinggal soal waktu. Salam olahraga!

Ngampelrejo, 23 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

24 Mar
Balas



search

New Post