Pekerjaan Mulia
Mentari enggan mengalah. Teriknya mencengkram kuat. Kepulan asap kendaraan beradu dengn bisingnya mesin pabrik. Siang itu Rahmat benar-benar gerah. Ia merasakan haus yang luar biasa.
Tak ingin berlama-lama merasakan dahaga, ia mencari pelampiasan. Kali ini ia mengincar es tebu yang sangat melegenda. Ia pun menyebrang jalan untuk membeli es tebu.
Di sela menikmati es tebu Rahmat mengobrol dengan ibu penjual es tebu. "Bapaknya kerja di Polda, mas. Anak saya dua, yang satu di Kejaksaan satunya lagi di Kantor Pajak." jawab si penjual. Rahmat terheran-heran dan balik bertanya kok tega-teganya mereka membiarkan ibunya berjualan es tebu. "Oalah mas, mereka sama seperti saya jualan es tebu." si penjual menjawab sambil tertawa.
Ngampelrejo, 21 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren tulisanya
Terima kasih bu.. Salam kenal