Pemimpin yang Rendah Hati
Banyak orang bercita-cita menjadi pemimpin. Entah pemimpin negara, provinsi, kabupaten, dan lain-lain. Mereka berpikir, gaji seorang pemimpin sangat tinggi. Belum lagi fasilitas yang mengiringinya, wuih pasti nyaman dan tentram hidupnya.
Sekilas, pendapat di atas memang benar. Buktinya, saat musim pilkada, peserta berlomba-lomba merebut simpati rakyat demi mendapatkan suaranya. Ada yang mengobral visi dan misi, membagi sembako, pengobatan gratis, dan beraneka trik lainnya.
Pemimpin dapat dibagi menjadi dua. Yakni pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang gatot alias gagal total. Di dalam sejarah kita dapat dengan mudah menemukan contoh kedua jenis pemimpin tersebut.
Contoh pemimpin yang berhasil antara lain: Tholut yang berhasil memimpin Bani Israil melawan Jalut dan bala tentaranya, Nabi Sulaiman yang berhasil menaklukkan kerajaan maupun hati Ratu Bilqis, Nabi Yusuf yang berhasil menjadi Raja Muda Mesir yang menaklukkan musim kemarau dan paceklik. Muhammad Al Fatih yang berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel.
Sedangkan contoh pemimpin yang gagal total diantaranya: Raja Fir'aun yang mengaku sebagai tuhan dan Raja Namrud yang sombong dan penyembah berhala.
Kalau kita perhatikan, pemimpin yang berhasil akan menanggalkan sifat sombong dalam dirinya dan selalu melibatkan Allah dalam setiap tindak tanduknya. Contohnya saja Thalut yang selalu mengingatkan pasukannya akan pertolongan Allah.
Setelah berhasil menaklukkan Jalut dan pasukannya, Thalut mengingatkan bahwa kemenangan tersebut bukan karena kuatnya pasukan Bani Israil. Kemenangan tersebut terjadi atas izin dan pertolongan Allah SWT.
...
Sebagai seorang netizen saya memiliki tiga akun media sosial. Saya aktif memosting status di Facebook, instagram, dan twitter. Selain memosting, tentu saya juga aktif membaca postingan orang lain, termasuk tokoh masyarakat.
Malam ini, ketika asyik membuka instagram, saya dibuat kagum oleh postingan salah satu Gubernur di Indonesia. Ia memosting sebuah video. Saya sih tidak menonton videonya. Tapi saya sempatkan untuk membaca tulisannya.
Kekaguman saya bukan tanpa sebab. Pak Gubernur dengan santunnya menyampaikan terima kasih kepada ribuan anak buahnya yang bekerja keras untuk mengatasi banjir. Ia menyampaikan bahwa kerja ini adalah kerja bersama yang dilakukan secara kolosal dan disiapkan selama beberapa bulan sebelumnya dalam bentuk simulasi.
Selain itu Pak Gubernur juga menyematkan kata-kata "atas izin Allah" banjir ini bisa teratasi. Benar-benar menunjukkan kerendahan diri sebagai seorang pemimpin. Tidak sedikitpun menunjukkan kesombongan dalam dirinya.
Terakhir, beliau mutup status instagramnya dengan sebuah doa yang ditujukan untuk warganya. Doa yang menunjukkan bahwa manusia tidak bisa apa-apa karena selalu bergantung pada kuasa-Nya.
Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita pemimpin yang selalu rendah diri. Selalu mengedepankan adab kepada Allah SWT. Aamiin
Ngampelrejo, 23 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
MAntap pa
Izin follow