Oleh: Rosihan Ari Wibowo, S. Pd., Gr. UPTD SATDIK SDN Wringinagung 01 Kab. Jember

#TantanganGurusiana Hari Ke-14 Saya tidak tahu harus bagaimana. Seingat saya, ini kejadian yang ketiga kali. Bisa dibilang ini kejadian yang tidak mengenakkan.

Seperti biasa, setiap malam saya menulis. Tulisan tersebut saya posting pada akun gurusiana. Supaya praktis, saya menulis menggunakan handphone melalui ditur "catatan".

Malam ini saya menulis sebuah pantun. Pantun tersebut bertema agama. Amanat yang ingin saya sampaikan adalah mengajak pembaca untuk menjadi hamba yang taat.

Kurang lebih tiga puluh menit saya menulis pantun. Ada lima pantun yang saya buat. Semua berjenis pantun nasihat.

Sebelum dipublikasikan saya baca kembali pantun tersebut. Hal ini bertujuan untuk melakukan swasunting. Tujuan utamanya adalah membetulkan bila ada susunan huruf, kata, atau kalimat yang salah.

Pantunpun siap dipublikasikan. Saya blok pantun tersebut mulai dari atas sampai bawah. Langkah berikutnya tinggal disalin dan direkatkan pada web gurusiana.

Tapi apa yang terjadi? Setelah semua tulisan diblok muncul tiga opsi pada layar, yakni: salin, potong, dan tempel. Harusnya tulisan salin yang harus saya klik. Namun, karena rasa kantuk yang berat tanpa sengaja tombol potong tersentuh.

Duaaaaaaar, pantunpun hilang. Saya coba untuk kembali. Tetap saja, hasilnya nihil. Saya coba mengingat lagi pantun yang hilang tadi. Tapi percuma karena saya hanya mampu mengingat pantun terakhir saja.

Tidak mau repot dan nggak ingin ambil risiko (remidi) saya coba menulis lagi. Hasilnya, tulisan yang sedang Anda baca ini. Semoga bermanfaat dan jadi pelajaran bagi kita semua. Salam Literasi.

Ngampelrejo, 14 Agustus 2021