Bismillah, hari ini saya mencoba mulai menulis lagi. Ini merupakan percobaan ketiga saya mengikuti kembali tantangan gurusiana 365. Jujur saja, sebenarnya saya malu untuk melakukannya. Apalagi setelah gagal untuk yang kedua kali.

Pada awal Agustus lalu dengan percaya diri saya memproklamirkan diri. Saya mengumumkan bahwa mulai mengikuti tantangan gurusiana 365. Tulisan pertama saya bagikan di medsos. Termasuk di grup facebook MediaGuru. Tak tanggung-tanggung tulisan tersebut saya beri judul "Tantangan Gurusiana Hari ke-1".

Di luar dugaan, tulisan saya mendadak viral di grup MediaGuru. Ternyata tulisan tersebut dibagikan oleh Pak Ihsan, CEO MediaGuru. Yang bikin saya terlecut, beliau mengajak seluruh gurusianer supaya memantau saya. Bisa ditebak, sederet nama-nama beken gurusianer mampir ke lapak beliau turut menyemangati saya.

Mendapat gelombang suport dari gurusianer membuat saya terlecut. Tulisan demi tulisan saya upload pada akun gurusiana dan langsung dilempar ke medsos. Saya tidak terlalu memedulikan berapa dan siapa saja yang membaca. Seperti yang dulu-dulu saya hanya fokus pada karyakarya yang saya hasilkan.

Walau sempat ngos-ngosan, tiga puluh hari berhasil saya lewati. Hingga hari ke-48 saya tidak setor tulisan. Kali ini karena kesibukan, duh betapa ruginya. Start yang sangat baik harus berakhir karena alasan kesibukan. (Ngeles tingkat dewa, hiks)

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai tantangan gurusiana 365. Apalagi Pak CEO turun gunung melakukan kampanye secara masif. Kemarin saja (Ahad, 19/12/2021) ada 640 gurusianer yang bersiap ambil bagian.

Lewat tulisan ini saya mengajak rekan-rekan untuk mengikuti tantangan gurusiana 365. Menulis tanpa henti selama 365 hari. Enyahkan rasa takut, nggak PD, apalagi takut remidi. Yakinlah kita semua bisa melalui tantangan ini.

Jangan sekalipun merasa gagal dan malu hanya karena remidi berkali-kali. Karena kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita tidak mau bangkit untuk mencoba lagi.

Wringinagung, 20 Desember 2021