Puisi untuk Putriku
#Tantangan Gurusiana
(tantangan hari ke-37)
Puisi untuk Putriku
Matahariku tak lagi panas, Nak,
hujan tak lagi dingin kurasa
Semua hari adalah sebuah kebahagiaan.
Semua malam adalah sebuah harapan.
Setiap kata adalah untaian doa
Putriku sayang.
Dalam hiruk pikuk malam ini
suara jangkrik bersahutan dari kolam kecil di depan rumah kita.
ada sunyi di sini,
ketika kupandang potretmu
setetes rindu, jatuh dari sudut mataku.
Anakku sayang
mama tau.. rasa ini takkan pernah sirna
Rindu padamu akan selalu begitu
Karena itu merupakan kodrat seorang ibu.
Mama hanya berpesan padamu,
Jaga hatimu, Nak
jaga imanmu,
dan jaga juga rindu mama untukmu
Anakku sayang,
semalam hujan turun deras sekali.
air bagai ditumpahkan dari langit.
mama tersentak
adakah anakku tersingkap selimutnya
ataukah meringkuk kedinginan karena hujan begitu menakutkan
kaki ini melangkah pelan
tertatih dalam kantuk yang tak tertahan,
ketika pintu itu terkuak
mama terpaku,... bisu
ternyata hanya kamar kosong.
Astaghfirullah.. mama ternyata bermimpi.
karena putri mama kini sudah tak sendiri lagi.
maafkan mama, Nak,
rindu ini tak perlu memberatkanmu
air mata mama bukanlah sebuah bencana
ternyata dalam bahagia
air mata tak tumpah sia sia.
Sungai Rumbai di rinai malam, 18/03/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar