Kembangkan Aplikasi Digital Lahirkan PJJ yang Menyenangkan (1)

Whatshapp grup biasa saya gunakan untuk menyapa dan mengumpulkan siswa. Aplikasi yang lekat pada siswa ini, memudahkan saya untuk menyapa mereka. Melalui wag, siswa diarahkan pada aplikasi pembelajaran yang diinginkan.

Di awal pembelajaran daring menggunakan google class room, saya mencoba memunculkan kreatifitas siswa dengan pertanya-pertanyaan berikut:

“Bagaimana kamu belajar matematika dirumah dan kenapa harus dirumahkan?”. Dua pertanyaan ini merupakan tugas perdana dalam mewujudkan kreatifitas siswa. Tugas yang saya muat dalam google class room, diselesaikan siswa dalam bentuk video dengan durasi maksimal tiga menit dan diunggah di youtube.

Setengah jam sebelum waktu berakhir, karya-karya siswa mulai bermunculan. Satu persatu saya buka sekaligus mengapresiasi tugasnya dengan cara memberikan penilaian kualitatif. Saya berharap apresiasi dan pujian yang diberikan dapat menambah semangat para siswa untuk terus mengembangkan kreatifitasnya.

Salah satu cara yang saya lakukan dalam memotivasi siswa, dengan memberi apresiasi dari setiap hasil karya mereka. Meng-uploadnya di media sosial, sebagai bentuk penghargaan bagi siswa.

Sungguh! Kegiatan pembelajaran matematika pagi itu membuat mereka bahagia. Terbukti mereka semangat menyerahkan tugasnya tanpa dipaksa. Saya juga merasakan kebahagian itu, karena kreatifitas mereka memang luar biasa. Hanya bagaimana guru dan orang tua terus membina dan mengembangkannya.

Kegiatan pembelajaran perdana di dunia maya ini saya lakukan dalam rangka menerapkan pembelajaran daring yang bermakna dan menyenangkan. Seperti yang dicanangkan Mas Menteri Nadiem Makarim bahwa pembelajaran daring yang dilakukan hendaknya dapat membina karakter siswa, agar bersifat jujur, mandiri, bersungguh-sungguh dan menjadi siswa yang mau belajar keras.

Saya mulai dari diri sendiri, mengembangkan diri dengan belajar teknologi agar dapat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan menggunakan aplikasi digital. Selanjutnya saya meyakinkan teman sesama guru terutama yang memasuki usia senja seperti saya, “kita bisa karena terbiasa, kita terbiasa karena mau memulai, mulailah dari aplikasi yang sederhana.”

Akhirnya, kegiatan pembelajaran jarak jauh yang lebih dikenal dengan pembelajaran dalam jaringan (Daring), semakin marak digunakan guru usia x seperti saya. Perlahan guru-guru SMAN 17 Medan baik yang tua maupun yang muda terbiasa menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran digital.

Namun disayangkan, belum dua pekan pembelajaran daring dilaksanakan, berbagai keluhan siswa dan orang tua mulai bermunculan. Siswa kelelahan, terlalu banyak dibebani dengan tugas-tugas yang sering diperintahkan guru melalui aplikasi digital. Orang tua ikut diberatkan dengan tugas-tugas anak yang diberikan gurunya.

Tidak puas dengan aplikasi pembelajaran yang sudah berlangsung, saya berusaha menambah kemampuan diri. Sikap merasa tidak aman di “zona nyaman,” tertanam pada diri ini karena menyadari perubahan akan selalu ada sepanjang zaman. (Bersambung)

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren,M.Pd

#TanHake-319

#LawanCorona

#MenangLawanCorona

#GuruPenggerak

#GuruMemesona

KWS, 2020-11-28. Alhamdulillah. Salam sehat. Salam literasi!