Ketika Takdir Tak Sesuai Harapan (Pentigraf)

Hari ini terakhir pengumpulan berkas yang akan diajukan untuk perolehan dana jutaan rupiah, begitu pesan yang diterima Rose dari ponselnya. Tetapi berkas itu belum ia siapkan. Melampirkan print out rekening tabungan merupakan syarat mutlak yang harus disiapkannya. Sejatinya Rose tidakkan sepanik pagi ini jika saja ikhtiarnya minggu lalu berhasil. Memang terdengar aneh, Bank yang didatanginya minggu lalu enggan mencetak rekening koran milik Rose sendiri.

Pagi ini Rose berniat mendatangi bank yang sama pada tempat yang berbeda. Sesuai arahan team kerjanya, bahwa bank yang mereka datangi dengan senang hati mencetak rekening koran pribadi. Tidak ada masalah, toh yang dicetak rekening sendiri. cukup dengan menunjukkan KTP.

Rose sengaja berangkat pagi agar terhindar dari antrian panjang. Rutinitas pagi hari ia tinggalkan. Sarapan pagi ini cukup pesan nasi gurihnya mbak Marni, tetangga depan rumahnya. Rose memperkirakan, seluruh kegiatannya akan selesai sebelum makan siang. Setelah diawal pagi mampir di Bank tanpa antri, segera menuju dinas terkait untuk menyerahkan kelengkapan berkas untuk pencairan dana jutaan rupiah yang ia harapkan. Setelahnya, Rose masih bisa memimpin rapat untuk rancangan proyek selanjutnya. Dan saat Rose tiba di Bank yang dituju, Sekuriti Bank menyambutnya dengan ramah dan sopan dan berkata,”Sistem jaringan sedang gangguan, sehingga tidak bisa mencetak rekening koran”. Rose menunggu sampai siang sambil berguman dihati, mungkin belum rejeki diri ini.

Sumber gambar: Blog Elysetiawan

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren,M.Pd

#TanHake-322

#LawanCorona

#MenangLawanCorona

#GuruPenggerak

#GuruMemesona

Medan, 2020-12-01. Alhamdulillah. Salam sehat. Salam literasi!