Lima Nilai Guru Penggerak
Lima Nilai Guru Penggerak
#Tagur H-5
Menjadi guru bukanlah hal yang mudah. Banyak kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki seseorang yang ingin berprofesi sebagai guru. Selain kompetensi yang wajib dimiliki, guru juga harus memahami nilai dan perannya sebagai pemimpin pembelajaran.
Terkadang ada yang berprofesi sebagai guru, namun sikap dan karakternya belum mencerminkan seorang guru. Baginya menjadi guru adalah keterpaksaan dan bukan panggilan jiwa. Apalah yang hendak dikata, menjadi guru bukan keinginannya tetapi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari hasil pekerjaannya sebagai guru.
Sangat disayangkan, jika pekerjaan sebagai sebuah keterpaksaan maka tiada kenikmatan dalam menjalani aktivitas tersebut. Malah bisa menjadi tekanan pada diri sendiri. Keluh kesah setiap hari karena ada saja yang membuat jiwanya tersakiti.
Namun, jika kita sudah ditakdirkan berprofesi sebagai pendidik, maka siapkanlah diri dan jiwa kita untuk bergelut didalamnya. Memahami nilai dan peran kita sebagai pendidik akan mendorong lahirnya kesadaran dan kekuatan didalam diri untuk menguasai kompetensi apa saja yang wajib dimiliki seorang guru.
Dalam Pendidikan guru penggerak saya menemukan pentingnya seorang guru memahami nilai dan perannya sebagai pendidik. Sejatinya peran ini sudah saya laksanakan, namun setelah memahami nilia-nilai dan peran guru penggerak yang sesungguhnya saya melihat masih banyak yang harus disempurnakan terkait nilai-nilai dan peran yang sudah dilakukan.
Dari modul guru penggerak yang saya dapatkan pada minggu keempat saya memahami ada lima nilai-nilai guru penggerak yaitu :
1. Mandiri
Mandiri berarti seorang guru penggerak mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Seorang guru penggerak mampu memotivasi diri sendiri tanpa menunggu adanya pelatihan.
Nilai mandiri ini sudah saya terapkan dengan bergabung bersama Media Guru Indonesia dan aktif mengembangkan kemampuan literasi. Berbagai kegiatan yang dilakukan media guru saya ikuti dengan biaya sendiri. Walaupun belum sempurna tetapi bergabung bersama mediaguru telah berhasil mengembangkan kemampuan literasi saya dan telah menghasilkan beberapa buku karya pribadi dan karya antologi. Bergabung dengan Media Guru Indonesia merupakan satu dari beberapa kegiatan yang diikuti dalam rangka mengembangkan diri sebagai wujud dari nilai mandiri.
2. Reflektif.
Reflektif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain. Guru Penggerak yang memiliki nilai reflektif mau membuka diri terhadap pengalaman yang baru dilaluinya, lalu melakukan evaluasi terhadap apa saja hal yang sudah baik, serta apa yang perlu dikembangkan. Guru penggerak senantiasa terbuka untuk meminta dan menerima umpan balik dari orang-orang di sekelilingnya.
3. Kolaboratif
Seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah. Guru penggerak mampu membangun rasa kepercayaan dan rasa hormat antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya, serta mengakui dan mengelola perbedaan peran yang diemban oleh masing-masing tiap pemangku kepentingan sekolah dalam mencapai tujuan bersama. Berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam memajukan sekolah
4. Inovatif
Inovatif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Dibutuhkan kejelian dari seorang Guru Penggerak untuk melihat peluang/potensi yang ada di sekitarnya (baik dari guru lain, murid, kepala sekolah, orang tua murid, komunitas lainnya) untuk mendukung ide orisinal demi menguatkan pembelajaran murid.
Saya mengembangkan kemampuan inovasi ini dengan menerapkan pembelajaran daring dengan menggunakan berbagai aplikasi digital dalam melakukan pembelajaran dan assessment.
5. Berpihak pada siswa
Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. Guru penggerak menuntun murid dengan sepenuh hati untuk mewujudkan profil pelajar pancasila
Profil pelajar Pancasila merupakan profil pelajar yang tercetus dari filosofi pendidikan Kihajar Dewantara. Sebagaimana yang dikemukakannya bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya.
Guru Penggerak menuntun anak agar bisa bebas belajar, berpikir, untuk dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Sehingga dapat melahirkan siswa dengan profil pelajar Pancasila “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global,berjiwa gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd
#GuruPenggerak
#GuruPenggerakMenulis
#Salamliterasi
Riviera, Rumah Literasi, 230122
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar