Menulis Prakata Buku NonFiksi

Prakata merupakan bagian awal dari sebuah buku yang ditulis oleh penulisnya sendiri. Siapapun yang pernah menulis buku nonfiksi, tentu tidak asing lagi baginya menulis prakata. Walau demikian penulisan prakata juga memiliki aturan-aturan yang harus dipenuhi penulis agar buku hasil karyanya bukan asal jadi.

Prakata perlu dibuat menarik perhatian pembacanya, ibarat bangunan rumah, prakata merupakan teras rumah tersebut yang harus dibuat menarik agar para tamu berkenan singgah ke rumah tersebut.

Pada umumnya prakata terdiri atas empat paragraph. Menurut Bambang Trimansyah dalam bukunya “ 11 Hari Menulis Buku Nonfiksi” paragraph pertama berisikan tujuan penulisan buku, paragraph kedua berisi pembaca sasaran buku, paragraph ketiga tentang sistematika buku, dan paragraph keempat memuat keunggulan buku tersebut.

Pada Sebagian buku terdapat ungkapan rasa syukur dan terimakasi yang dituliskan pada awal paragraph sebuah prakata. Tentu ini bukan hal yang salah dan perlu dipermasalahkan, jika memiliki dasar dan bahan rujukan.

Untuk menguatkan kemampuan menulis prakata, saya berusaha berlatih menuliskannya. Karena menulis prakata merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang penulis buku.

“Rasa syukur yang mendalam atas anugerah Allah yang Maha Rahim. Tanpa karunia-Nya, mustahil penulis dapat menyelesaikan buku ini tepat waktu mengingat tugas dan kewajiban lain yang hadir bersamaan. Penulis merasa tertantang untuk segera menyelesaikan buku ini sebagai sumbangsih kepada masyarakat yang ekonominya sedang terpuruk di masa pandemi covid-19.

Berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi dalam suasana pandemi covid-19, merupakan tujuan ditulisnya buku ini. Penulis ingin mengajak berbagai kalangan untuk mengambil peran dalam mengatasi kesulitan ekonomi saat ini.

Bukan hanya kepala rumah tangga, buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang ingin meningkatkan pendapatannya terutama selama masa pandemi covid-19. Tidak terkecuali mahasiswa, ibu rumah tangga, atau para pengangguran yang telah di PHK.

Buku yang terdiri dari 67 halaman ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan sistematis untuk memudahkan pembaca. Dengan langkah-langkah mudah, buku ini menyajikan kiat-kiat mengatasi masalah ekonomi, terutama selama masa pandemi. Penulis berkeyakinan, dengan menerapkan kiat-kiat yang disajikan dalam buku ini, pembaca dapat keluar dari kesulitan ekonomi selama pandemi covid-19. Akhir kata, penulis berharap semoga buku ini menginsfirasi para pembaca untuk kreatif mengatasi kesulian ekonomi.”

Benarlah pepatah yang mengatakan “lancar kaji karena diulang,” semakin sering berlatih menulis, semakin mudah mengembangkan ide yang didapatkan. Semakin sering menulis buku, tentu semakin terlatih menuliskan prakata nya.

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#Selesai365Hari

#LanjutMenulis

#LawanCorona

#MenangLawanCorona

#GuruPenggerak

#GuruMemesona

Rumahkusurgaku, 2021-02-02. Alhamdulillah. Salam sehat. Salam literasi!