Rosmalinda Ika Kesumawaty Br. Kemba

profile diri. Lahir ke bumi 6 Desember 1972, Pernah belajar di USU, UMB dan UNIMED. Dari 1994 sd srkarang mengabdi di SMAN 17 Medan. ALUMNI SAGUSABU Medan 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mindset Guru Generasi X

Mindset Guru Generasi X

#Tagur H-24

Jika dilihat dari tahun kelahiran, saya termasuk generasi x yang lahir sekitar tahun tujuh puluhan. Kurang dari satu tahun usia saya genap setengah abad. Kehidupan di dunia yang saya lalui sudah lebih setengah perjalanan, namun saya berharap sisa umur bisa buat kebaikan sebagai bekal di kehidupan yang abadi.

Berbicara generasi x mengingatkan saya pada pendidikan dimasa sekolah dulu. Sekelumit kisah yang tak mungkin dilupakan dan sangat baik untuk dijadikan pelajaran terutama untuk guru masa kini dan guru masa depan.

Seorang guru yang sangat otoriter mengajar di depan kelas ditemani rol kayu panjang. Guru ini menuliskan materi sangat teratur dipapan tulis disertai beberapa contoh soal yang dijelaskan. “Pak guru hebat,”itu julukannya. Kami murid-muridnya wajib mengikuti pelajaran dengan seksama dan penuh perhatian. Tidak boleh sedikitpun berisik sehingga jika ada jarum yang terjatuh pasti kedengaran.

Gurunya memang hebat, semua materi pelajaran fisika yang diajarkan mengalir sempurna. Tetapi suasana kelas selalu menegangkan, terutama saat murid disuruh kedepan untuk menjawab soal-soal dalam buku LKS. Ya, ketika murid tidak mampu menjawab, kami harus relakan sepuluh jari dipukul dengan rol kayu panjang. Jujur saja pelajaran fisika yang diberikan Pak guru tersebut tidak ada yang melekat dibenak saya. Tapi saya tidak berani memberontak, yang ada hanya manut, mengikut apa kehendak guru.

Saat saya sekolah dulu, semua pembelajaran berasal dari guru. Apa yang disampaikan guru semua benar dan murid-murid harus turut perintah. Pembelajaran juga dilakukan dengan pola yang hampir sama, guru menjelaskan dipapan tulis, memberi contoh soal dan murid menyalin dibuku catatan. Biasanya soal-soal latihan tidak jauh beda dengan contoh yang diberi. Atau, jikalau ada soal yang berbeda sedikit saja, murid kewalahan tidak mampu menyelesaikannya. Model pembelajaran konvensional, itulah namanya.

Saya belajar model-model pembelajaran setelah melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan mengambil jurusan pendidikan matematika. Disini saya pahami bahwa model pembelajaran yang baik sesungguhnya pembelajaran yang berpusat pada murid yang dikenal sebagai student centered . Guru bertindak sebagai scaffolder

yang memberi dukungan penuh pada perkembangan belajar murid. Guru bertindak sebagai fasilitator yang harus mampu membangkitkan semangat dan ketertarikan murid dalam belajar. Karenanya guru diharapkan menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya. Pembelajaran yang berpusat pada murid merupakan pendekatan yang digunakan pada kurikulum 2013. Ini bukanlah hal yang baru, tetapi masih banyak guru menerapkan pembelajaran konvensional di ruang kelas.

Penyempurnaan pola fikir pendekatan kurikulum 2013 sangat perlu dilakukan, terutama dikalangan warga sekolah. Bahwa pembelajaran yang tadinya satu arah sudah beralih menjadi banyak arah. Jika dulu hanya guru yang menjadi sumber belajar, tetapi kini murid dapat mengembangkan kemampuannya bukan saja dari guru, tetapi masyarakat, lingkungan dan media belajar lainnya menjadi sumber ilmu pengetahuan. Dengan kata lain jika dulu interaksi guru dan murid, namun sekarang guru harus menyadari bahwa interaksi yang diharapkan dari guru, murid, lingkungan dan masyarakat.

Murid dapat menimba ilmu pengetahuan dari berbagai sumber, kapan saja dan dimana saja. Karenanya guru diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran agar murid aktif, kreatif dan mengembangkan nalar dalam menyelesaikan masalah. Pendekatan kurikulim 2013 juga mengarahkan perubahan pembelajaran dari individu menjadi pembelajaran berkelompok.

Dalam Pendidikan Guru Penggerak saya merasakan penguatan kurikulum 2013. Betapa Ki Hajar Dewantara telah lama menyatakan bahwa “Guru Berhamba pada anak”. Ini jadi satu hal yang menarik jika dihubungkan dengan pembelajaran student centered. Saya merasa tertarik dan berharap bisa menuliskan pada kesempatan berikutnya.

Sumber gambar: Expandana

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#GuruPenggerak

#GuruPenggerakMenulis

#AksiNyataAgenPerubahan

#Salamliterasi

Riviera, Rumah Literasi, 100222

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post