Rosmiati

Seseorang yang selalui digelayuti sepi, merindu bahagia....

Selengkapnya
Navigasi Web
BEST PRACTICE
BEST PRACTICE

BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak demi Babak, dan Konflik dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton

Lokasi

SMA Budi Cendekia Islamic School

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai

PPL Rencana Aksi 1

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton.

Penulis

Rosmiati, S.Pd

Tanggal

14 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah-masalah adalah :

1. Model pembelajaran guru yang monoton atau kurang inovatif yang diterapkan ketika pembelajaran teks drama sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar.

2. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami isi bacaan atau teks drama.

3. Masih banyak peserta didik yang kurang aktif dalam mengerjakan soal – soal dalam LKPD.

4. Guru tidak memfasilitasi peserta didik untuk dapat menumbuhkan minat baca peserta didik.

5. Penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat dapat membosankan peserta didik dalam belajar, sehingga kreativitas peserta didik kurang dapat dieksplor

6. Model pembelajaran yang kurang inovatif ketika diterapkan pada pembelajaran Teks drama.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena :

Dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses pembelajaran yaitu

1. Praktik baik ini dapat memotivasi diri sendiri agar dapat mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan.

2. Menciptakan pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru melainkan peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran. Sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas karena model pembelajaran PBL merupakan model yang berpusat pada peserta didik atau student oriented sehingga melibatkan peserta didik untuk dapat berdiskusi dalam pemecahan masalah.

3. Tercapainya pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang.

4. Mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang disajikan melalui pembelajaran berbasis TPACK.

5. Untuk memberikan pemahaman bahwa praktik ini baik dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran guru dalam menggunakan penerapan pembelajaran berbasis TPACK agar menunjang materi yang akan disampaikan.

6. Peserta Didik dapat lebih memahami kegiatan pembelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari.

7. Model PBL dapat membantu peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran, berpikir kritis dan dapat mengeluarkan potensi pada diri peserta didik sehingga peserta didik dapat berpikir bebas dalam menganalisi materi disesuaikan dengan pengetahuan baru yang ditemukan oleh peserta didik.

8. Model PBL ini sangat membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya dan membantu peserta didik untuk bertanggungjawab dan dapat mengatasi pembelajarannya sendiri serta merangsang peserta didik untuk belajar secara berkelanjutan sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.

9. Model pembelajaran PBL cocok digunakan untuk materi mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton.

10. Berbagi pengalaman dan inspirasi terhadap rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama atau referensi bagi rekan guru yang lainnya sehingga berdampak pada perbaikan pembelajaran di kelas yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

Peran dan tanggung jawab

Penulis dalam praktik pembelajaran ini bertindak sebagai;

1. Fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam merancang pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif.

2. Melakukan asesmen dan pengamatan terhadap peserta didik baik dari asesmen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik asesmen.

3. Pembimbing dalam jalannya diskusi kelompok.

4. Motivator bagi peserta didik dengan memberikan penguatan-penguatan guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan untuk mencapai tujuan

Guru

1. Terbatasnya waktu untuk mempersiapkan model pembelajaran dan media pembelajaran yang menarik.

2. Teknis seperti jaringan yang sering mengalami gangguan.

3. Pengelolaan kelas yang belum maksimal.

Peserta didik

1. Kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Masih terdapat peserta didik yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Yang terlibat dalam PPL aksi 1 yaitu :

1. Guru mata pelajaran yang memberikan pembelajaran di kelas.

2. Peserta didik kelas 11 IPS 1 sejumlah 12 orang sebagai subjek yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

3. Kepala sekolah terlibat karena telah mengizinkan peserta didik untuk membantu praktik pembelajaran.

4. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing.

5. Rekan sejawat yang membantu terlaksannya kegiatan ini.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :

a. Secara Umum

1. Berkoordinasi dengan rekan sejawat yang membantu pelaksanaan PPL.

2. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan

3. Mengunakan menagement waktu yang baik dan berdiskusi dengan teman teman PPG baik dengan guru pamong maupun dosen pembimbing.

b. Secara khusus

Kegiatan pembelajaran dengan materi mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton telah berlangsung dengan baik dan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pendahuluan:

Salam, doa, meanyakan kabar, mengecek kehadiran, menyanyikan lagu nasional “Bangun Pemudi Pemuda”, apersepsi dengan penanyangan vidio pementasan drama untuk mengaitkan materi yang akan diajarkan, penyamapaian tujuan, manfaat, tahapan kegiatan, model pembelajaran yang diterapkan.

2. Kegiatan Inti:

Pemberian stimulus berupa pertanyaan, pembagian kelompok, pemberian teks drama “Sepasang Merpati Tua”, tanya jawab, penyampaian materi, penanyangan vidio pementasan drama “Sepasang Merpati Tua”, pengerjaan LKPD kelompok, presentasi, dan evaluasi.

3. Kegiatan Penutup:

Pengerjaan LKPD individu dengan media Quiziiz, penguatan, kesimpulan, penilaian, refleksi, penyampaian materi selanjutnya, doa, dan salam penutup.

Strategi yang digunakan

1. Model pembelajaran Problem Based Learning Melalui Pembelajaran PBL peserta didik mempunyai pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran karena dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang disesuaikan dengan masalah sehari-hari. Hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dengan mudah selama proses pembelajaran.

2. Menggunakan media pembelajaran audio visual (pemutaran video), barcode augmented reality (AR), hasil dari Penerapan Augmented Reality dalam media pembelajaran mampu meningkatkan minat peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk lebih giat belajar sehingga meningkatkan pemahaman peserta didik. Dengan meningkatnya pemahaman peserta didik tersebut, maka peserta didik akan dapat memecahkan permasalahan yang diberikan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Penggunaan metode diskusi kelompok serta pemberian asesmen melalui post test dalam bentuk uraian (LKPD Kelompok) dan pilihan ganda (LKPD Individu).

4. Melakukan asesmen terhadap peserta didik baik dari asesmen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dituangkan dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi soal, indikator ketercapaian, dan rubrik asesmen.

Sumber daya

Buku panduan materi/buku paket, jaringan internet, laptop, printer, LCD, HP, Aplikasi Penunjang KBM Prezi, Canva, Youtube, dan Quizizz.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

1. Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui isian google form keseluruhan pembelajaran dengan menggunakan model PBL dapat disimpulkan bahwa 100 % peserta didik menyatakan pembelajaran menyenangkan. (Data terlampir)

2. Hasilnya sangat efektif karena pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat membuat peserta didik termotivasi dan antusias ketika proses pembelajaran berlangsung.

3. Terlihat Critical thinking and problem solving, communication, collaboration, and creativity (4C) mulai tampak terlihat pada proses pembelajaran berlangsung.

4. Pemilihan metode pembelajaran yang efektif memperlihatkan peserta didik mampu aktif dalam pembelajaran dan mampu menyampaikan pendapatnya secara jujur dan tanggung jawab.

5. Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri.

6. Meningkatnya motivasi belajar Peserta Didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil LKPD individu dengan menggunakan media Quiziiz dari jumlah 12 peserta didik, 6 peserta didik memperoleh nilai 100, 5 peserta didik memperoleh nilai 90, dan 1 peserta didik memperoleh nilai 80. (Data terlampir)

7. Berdasarkan hasil tersebut kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton dapat disimpulkan berhasil karena nilai yang diperoleh berada di atas kriteria.

Langkah penerapan model Problem Based Learning

FASE 1:

ORIENTASI PESERTA DIDIK PADA MASALAH

1) Peserta didik diberikan stimulus berupa pertanyaan “Seperti yang sudah kalian sampaikan, kalian pasti pernah menonton drama, lalu tahukan kalian unsur intrinsik dalam drama?

2) Peserta didik bergabung bersama kelompok yang telah ditentukan di pertemuan sebelumnya.

3) Setiap kelompok diberikan teks drama “Sepasang Merpati Tua”.

4) Peserta didik bersama kelompok mengamati teks drama “Sepasang Merpati Tua” yang telah diberikan guru dan memahami masalah yang disampaikan guru atau yang diperoleh dari bahan bacaan yang disarankan.

5) Setelah peserta didik memahami isi teks drama “Sepasang Merpati Tua”. guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai unsur intrinsik drama.

6) Peserta didik diberikan materi drama berupa slide melalui media prezi

https://prezi.com/view/UsG60C8jZjRRP9jYt6Nv/

FASE 2:

MENGORGANISASIKAN PESERTA DIDIK UNTUK BELAJAR

1) Untuk membantu peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik drama, guru menayangkan video pementasan drama “Sepasang Merpati Tua”.

https://youtu.be/beLIoCUf0fo

2) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dalam kelompok masing-masing untuk mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama.

3) Peserta didik secara berkelompok berdiskusi dan membagi tugas untuk mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama.

FASE 3:

MEMBIMBING PENYELIDIKAN INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK

1) Peserta didik secara berkelompok mencari informasi unsur intrinsik drama melalui tayangan video.

2) Peserta didik secara berkelompok melakukan penyelidikan (mencari data unsur instrinsik drama)

3) Peserta didik mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama berbantuan dengan video pementasan drama.

FASE 4:

MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL KARYA

1) Peserta didik secara berkelompok menemukan alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton melalui bimbingan guru.

2) Peserta didik dalam kelompok saling bertanya jawab seputar data (unsur intrinsik) yang telah mereka tentukan.

3) Peserta didik secara berkelompok menungkan hasil identifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton ke dalam LKPD mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton yang guru berikan.

FASE 5:

MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PROSES PEMECAHAN MASALAH

1) Setiap kelompok mencermati kembali hasil identifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton

2) Peserta didik bersama kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. (Akan diundi melalui spin wheel) https://wheelofnames.com/id/

3) Kelompok lain dan guru memberikan masukan dan balikan untuk meningkatkan pemahaman topik.

4) Guru menilai hasil kerja peserta didik dengan mengacu pada poin-poin penilaian.

5) Peserta didik mendengarkan umpan balik terhadap proses yang telah dilaksanakan

Hasil dari pelaksanaan

1. Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan tercipta karena pemilihan model, metode dan media yang tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

2. Model Problem Based Learning dengan menggunakan media audiovisual efektif karena peserta didik sangat antusias saat pembelajaran dari awal pembelajaran hingga akhir sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Respon rekan guru lain menyampaikan praktik baik sudah muncul dalam pelaksanaan aksi dengan beberapa keberhasilan yaitu : (wawancara)

1. Penerapan model pembelajaran sesuai dengan Modul ajar dan kegiatan telah mengikuti sintak PBL.

2. Penggunaan Video lebih menarik karena dapat memvisualisasikan imajinasi (peserta didik) sehingga bisa lebih memahami teks drama.

3. Peserta didik sudah aktif dalam diskusi sehingga menemukan solusi dari permasalahan yang disajikan.

4. Peserta didik sudah menerapkan 4C (berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, komunikasi), saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembelajaran

Faktor keberhasilan

1. Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini karena guru menggunakan model Problem Based Learning dimana siswa menjadi aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.

2. Peserta didik cepat memahami materi yang diajarkan dengan penggunaan model dan metode serta penerapan unsur TPACK (Penggunaan Prezi dan Canva) dalam pembelajaran.

3. Peserta didik lebih memahami teks drama karena dibantu dengan penayangan media audiovisual.

4. Pembuatan LKPD yang menarik dan mudah dipahami membuat peserta didik lebih tertarik dan semangat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

5. Mendapatkan bimbingan dari Dosen dan Guru Pamong dalam pembuatan RPP dan proses PPL.

6. Mendapatkan dukungan dari rekan – rekan guru dan Kepala Sekolah.

7. Peserta didik lebih kreatif dalam proses pembelajaran.

8. Pembelajaran sangat ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam hal pemilihan media dan model pembelajaran Problem Based Learning yang dikembangkan dalam RPP yang telah di buat.

Proses pembelajaran secara keseluruhan adalah:

1. Proses pembelajaran tentang materi mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton berhasil dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan penggunaan media audiovisual (Video) yang menayangkan pementasan drama “Sepasang Merpati Tua”

2. Pemberian apersepsi dan motivasi di awal pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

3. Pemberian tugas LKPD mengidentifikasi teks drama “Sepasang Merpati Tua” berbantuan dengan media audiovisual ( mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, juga mampu membuat peserta didik berpikir kritis dan aktif sehingga terjadi peningkatan dalam hasil belajar mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton.

4. Peserta didik tertarik akan inovasi dalam pembelajaran yang belum pernah mereka alami.

5. Dengan pemanfaatan model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran, dapat mempermudah proses pembelajaran, membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran, dapat menarik perhatian peserta didik dan dapat meningkatkan mutu pembelajara

Tindak lanjut pembelajaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Guru perlu lebih mempersiapkan kelengkapan media pembelajaran dan kelengkapan proses pembelajaran dengan lebih maksimal.

b. Guru perlu meningkatkan kepercayaan diri peserta didik untuk berpendapat maupun presentasi di depan kelas.

c. Guru harus lebih menyiapkan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan menginspiratif.

d. Guru harus mengembangkan model, media dan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

e. Guru akan terus Melakukan refleksi pada setiap pembelajaran.

f. Guru akan terus Melakukan pembelajaran inovatif dengan pendekatan TPACK pada setiap proses pembelajaran.

g. Mensosialisasi pengalaman baik pembelajaran kepada kelompok kerja guru/MGMP di wilayah kerja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post