Rosnimar

Penulis adalah alumni sagu sabu kemenag liko 3...

Selengkapnya
Navigasi Web

EMPATI KANAYA

Jam menunjukkan jam 16 sore...bergegas saya menuju sekolah si kakak...sesampainya digerbang...ustadz yg biasanya bertugas...digerbang sekolah...akan dengan otomatis memanggil nama siswa..karena pada umumnya..dia sudah mengenal wajah orang tua dan nama anaknya... ..begitu juga dengan saya...begitu melihat saya nongol dan baru saja mematikan mesin motor....ustadz langsung menyorongkan mikropon ke mulutnya...seraya memanggil...".Kanaya Riski...sudah dijemput...." Begitulah seterusnya...setiap ada orang tua murid yg datang...maka si ustadz akan langsung meneriakkan " nama setiap anak" dilanjutkan dengan " sudah dijemput" Sembari sang ustadz terus meneriakkan nama nama siswa siswi yang lainnya.......saya terus mengayun langkah ke dalam kompleks SDIT....tentunya utk menjemput si Kakak (Kanaya Riski)... Seperti biasa...ku tunggu si Kakak di tempat biasanya...disamping musholla....dengan tetap menyapukan pandangan ke semua sudut sekolah....namun...tak jua tampak sosok Kakak ....10 menit...30 menit dan 40 menit tlah berlalu.... dan perasaan kuatir tiba tiba menyeruap datang....kemana Kanaya....langsung saja saya mengambil inisiatif untuk melihat langsung ke kelasnya...kelasnya yang berada dilantai 2 gedung bagian selatan harus dicapai dengan terlebih dulu melewati lapangan basket dan pelataran parkir....naik tangga...trus belok kiri.... Sesampainya di pintu kelas..saya tdk melihat byk siswa lagi...dari jendela kaca yg ada di bagian depan kelas saya dapat melihat si Kakak...ternyata masih sibuk di meja dengan seorang temannya.... Melihat saya masuk dan memanggil namanya...Kanaya langsung menghampiri saya...." ibu...maaf....ana terlambat keluar kelas....apakah ibu sudah terlalu lama menunggu" sahut Kanaya...." ga papa...tapi kakak ngapain? Kok lambat ? " kakak langsung menjawab" ana lagi bantu Galuh bu...buat PR....sekalian buatin dia gambar Gachalife (tokoh Delia) " itu jawaban si kk....aku langsung menjawab...." ok deh...sekarang gimana? Apa kita sudah bisa pulang? " " alhamdulillah sudah ibu...." sambil membantu temannya galuh berberes barang barangnya....dalam hati saya bergumam....alhamdulillah ya nak...engkau sudah punya rasa peduli dan empati...... Langsung kami menuruni anak tangga...dan Kanaya masih tetap mengemgam tangan temannya...seakan dia sendiri tau bahwa hidup itu perlu saling tolong menolong, saling menguatkan, dan sebagai makluk sosial..siapapun kita..apapun keadaan kita...dimanapun kita ...kita butuh orang lain.... Sekelumit kisah disejumput waktu menjemput Kakak Kanaya Riski ke sekolahnya kemaren...adalah self reminder banget buat aku...ibuk Kanaya....;)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang menginspirasi. salam kenal dari saya.

07 Feb
Balas



search

New Post