ros tini

Saya terlahir dengan nama Rostini, yang memiliki makna seorang perempuan bagaikan bunga mawar yang cantik dan harum. Semoga harapan dari orang tua yang baik-bai...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bukan Sendal Corona

Ayam berkokok melengking bersahutan, memaksa menyibakan selimut. Puji-pujian dari mesjid sudah ramai diperdengarkan. Embun-embun sudah turun membasahi dedaunan.

Aku tinggal di sebuah kampung padat penduduk, yang bernama Babakan, Bogor Barat. Rumah-rumah penduduk disesaki dengan onggokan sol dan muka sendal atau sepatu. Pukulan sol sendal oleh palu menjadi musik indah dari pagi sampai malam hari, nonstop. Semakin banyak tumpukan bahan baku untuk membuat sendal atau sepatu di rumahnya, maka semakin menunjukkan kesuksesan pemiliknya. Tetapi kini suara pukulan palu itu sudah hening.

Namaku Susi, status seorang ibu rumah tangga dengan dua anak. Suami seorang ASN. Alhamdulillah pekerjaanku bertambah menjadi guru bimbel anak-anak sejak anak-anak belajar di rumah.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

“E...Bu Dedi, ayo masuk ada apa pagi-pagi datang ke rumah Bu,” sambil kuulurkan tangan menyambutnya. Namun dia membalas dengan menempelkan kedua tangannya di dada,

“Duh maaf ya Bu, takut corona,” ujarnya sambil tersenyum, yang aku ikuti senyum pula.

“Begini Bu, maksud kedatangan saya, tetapi sebelumnya saya mohon maaf sudah menganggu waktu Ibu,” ucapnya sambil memasang muka sendu.

“Tidak apa-apa Bu, ada yang bisa saya bantu, Bu?” tanyaku heran.

“Saya mau minta tolong, saya yakin Ibu bisa bantu saya. Terus terang usaha sendal suami saya mulai bulan ini, entah sampai kapan, saya belum tahu, sangat suram Bu. Hal ini terjadi lantaran corona. Sekarang suami saya sudah tidak mendapat order lagi. Kasihan anak buah saya, bagaimana kehidupan mereka dan keluarganya. Bukan hanya anak buah saya sih yang harus dikasihani, termasuk saya sekarang sudah termasuk golongan fakir, karena sudah tidak memiliki pekerjaan lagi, mana suami saya mulai sakit-sakitan,” ceritanya diikuti oleh air mata yang mulai membasahi pipinya.

“Subhanallah Bu, sabar, ikhlas, semoga corona cepat berakhir, kita semua bisa kembali hidup normal lagi. Anggap saja ini sebagai cobaan buat kita semua. Terus apa yang harus saya lakukan untuk Ibu?” tanyaku.

“Saya mau minta tolong supaya arisan bulanan untuk sementara waktu ditangguhkan dulu. Dari mana uang buat bayar arisan, buat makan sehari-hari saja saya belum kepikiran,” ucapnya datar.

“O sebaiknya Ibu bicarakan masalah ini dengan Bu RT, kalau saya kan tidak punya kebijakan,”.kataku.

“Saya segan kalau bicara ke Bu RT secara langsung, Ibu kan Ibu sekretaris, jadi wajar kalau saya lapor ke Ibu. Tolong ya Bu,” kata Bu dedi penuh harap.

“Baiklah akan saya coba. Semoga warga yang lain juga bisa mengerti,” ucapku menghibur.

“Alhamdulillah kalau begini saya sudah lega. Terima kasih Bu. Saya mau sekalian pamit. Maaf sudah mengganggu waktu Ibu,” ucapnya.

Setelah Bu Dedi pergi, aku terhenyak, subhanallah corona begitu dahsyatnya, memporak porandakan ekonomi negeri bahkan dunia. Bu Dedi seorang bos sendal bisa mengalami seperti itu, apalagi anak buahnya? “Terus bagaimana nasib yang lain yang bekerja di bidang pembuatan produk ataupun jasa di tengah corona ini?” gumamku.

Bu Dedi harus segera diselesaikan masalahnya. Maka setelah selesai membantu tugas anak-anak dan memasak, aku langsung pergi menemui Bu RT. Kuceritakan semua yang menjadi beban Bu Dedi. Bu RT sangat bijak, tak lama dari pembicaraan tersebut, di WhatsApp Grup warga, Bu RT mengajukan supaya pengocokan arisan mundur dua bulan. Hal ini terkait ekonomi warga karena corona. Bu RT juga membuat daftar dukungan bagi usulannya, jadi setiap warga mencatat nama di daftar bagi yang setuju. Ternyata usaha Bu RT berhasil. Sebagian besar warga setuju dengan usulnya.

Masalah akhirnya bisa diselesaikan karena keterbukaan dari semua pihak. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

Rostini, 8 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kasihan ya bun

09 Apr
Balas

Ya Bun. Semoga corona segera hengkang dari bumi pertiwi. Aamiin

09 Apr



search

New Post