ros tini

Saya terlahir dengan nama Rostini, yang memiliki makna seorang perempuan bagaikan bunga mawar yang cantik dan harum. Semoga harapan dari orang tua yang baik-bai...

Selengkapnya
Navigasi Web

Keteguhan Hati Menulis

Judul “Keteguhan Hati Menulis” adalah tulisan yang sebenarnya bentuknya curhat, jadi bingung masuk kategori apa ya, soalnya tidak tersedia ruang untuk curhat. Ya curhat saya sebagai penulisnya. Terus terang untuk menjalani profesi sebagai “penulis” (meskipun baru belajar menulis) dengan berkomitmen untuk selalu menulis apa pun yang dirasa, apa pun yang diinginkan, cita-cita dan harapan secara konsisten, terus menerus sangatlah sulit. Kesulitan tidak hanya pada mencari ide, tetapi kadang ketika ide ada, mentok dalam penulisannya, bingung untuk mencari kata-kata yang harus dirangkai menjadi kalimat yang memiliki makna yang padu, mulai dari mana dan kata-kata apa sebagai pembuka menuju inti tulisan.

“Keteguhan Hati Menulis” terus terang adalah kata-kata untuk menghibur saya guna menguatkan hati dan tekad saya untuk selalu konsisten dalam menulis. Saya harus menekan rasa malas, jenuh untuk tetap bisa menulis. Saya tidak peduli apakah judul yang saya tawarkan menarik orang untuk membacanya atau tidak? Saya juga tidak ambil pusing apakah tulisan saya “dilike” orang atau tidak. Itulah alasan mengapa setiap tulisan yang saya kirim tanpa predikat “Tantangan ke…” Karena bagi saya, menulis bukan untuk pamrih, menulis bukan untuk perlombaan, dan menulis pun bukan hutang, kalau pakai tagar “Tantangan ke..." (maaf tidak bermaksud menyinggung) takut tak bisa membayarnya, malah jadi beban. Tetapi menulis adalah kebiasaan, tradisi, adat istiadat, budaya, yang saya bentuk untuk diri saya sendiri.

Prinsip saya adalah menciptakan rutinitas menulis dan menumbuhkan tradisi menulis pada diri sendiri. Keuntungan menulis menurut pendapat saya, tidak hanya sekedar menyampaikan menyampaikan informasi, melainkan tujuan, visi dan harapan serta ajakan untuk pembaca. Tentu saya akan merasa bangga jika tulisan yang saya tulis bisa mempengaruhi pemikiran pembaca. Apalagi jika tulisan saya bernilai edukasi dan pesan moral, tentu saya berharap ikut terlibat dalam menggiring opini pembaca untuk berusaha mengubah karakternya menjadi lebih baik. Sehingga menulis akan menjadi nilai ibadah. Maka dari itu menulis harus dijadikan sebagai budaya. Menulislah terus, menulislah tanpa henti, tanpa pamrih. Menulislah dengan keteguhan hati.

Rostini, 18 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasih Bunda. Selslu setia mensupport says

11 May
Balas

Wah betul betul sekali bun...

22 Apr
Balas



search

New Post