ros tini

Saya terlahir dengan nama Rostini, yang memiliki makna seorang perempuan bagaikan bunga mawar yang cantik dan harum. Semoga harapan dari orang tua yang baik-bai...

Selengkapnya
Navigasi Web
Plus Minus Program Belajar dari Rumah

Plus Minus Program Belajar dari Rumah

Program Belajar dari Rumah yang diluncurkan Bapak Kemendikbud Nadim Makarim, dimulai hari ini, Senin, 13 April 2020 untuk siswa PAUD, SD, SMP dan sederajat, dan SMA/SMK sederajat mulai dari pukul 08.00-15.00 sesuai jenjang sekolah. dan 19.00-21.00 untuk pemutaran film

Adanya program Belajar dari Rumah diharapkan dapat mengurangi beban orangtua akan kebutuhan belanja kuota. Di tengah kesulitan ekonomi seperti ini, tentu penawaran Program Belajar dari Rumah akan menjadi angin segar bagi orang tua, karena akan mengurangi beban orang tua. Namun cukupkah waktu belajar hanya setengah jam dengan materi pukul rata untuk kelas 1-3 SD, 4-6 SD, 1-3 SMP dan sederajat, 1-3 SMA/SMK dan sederajat? Atau wajarkah materi tersebut diberikan kepada siswa dengan usia dan kategori kelas yang berbeda tapi dipaksakan diberi materi sama? Bisa dipastikan, kalau satu keluarga memiliki anak kelas 4 dan 6 SD, atau kelas 1 dan 3 SMP dan sederajat, atau kelas 1 dan 3 SMA/SMK dan sederajat, tentu akan memudahkan dalam belajar karena bisa berdiskusi. Tetapi walaupun demikian, masih menunjukkan kelemahan, karena bisa jadi salah satu diantara mereka malas menonton dan mengerjakan tugas, akhirnya yang mengerjakan bisa jadi kakak atau adiknya. Semoga hal itu tidak terjadi, hanya kekhawatiran saja. Maka penseragman materi tampaknya perlu dikaji. Karena tentu tingkat kesulitan materi harus diperhitungkan dengan usia anak.

Dari beberapa anak yang saya tanya, siswa kelas 5, semua memberi komentar kalau penyajian materi menarik, namun sayang materi disampaikan terlalu cepat. Saya sangat memahami mungkin penayangan materi yang tidak dibedakan per kelas dan disampaikan dengan cepat, kemungkinan kendala waktu, karena banyaknya kelas yang harus dilayani, sehingga akan membuat TVRI tidak bisa menayangkan program utamanya, seperti “Dunia Dalam Berita”, dan lain-lain karena sudah kehabisan waktu.

Untuk menangani masalah ini, maka menggandeng televisi swasta nasional bisa dijadikan solusi, meskipun diperlukan dana yang sangat besar. Tapi apa tidak bisa pemerintah meminta jatah waktu dari program komersilnya untuk sedikit menyisihkan waktu tayang Pembelajaran Dari Rumah? Itung-itung perusahaan melakukan program bakti sosial kepada masyarakat, khususnya bagi pelajar dengan memberi jatah waktu untuk menayangkan Program Belajar dari Rumah. Menarik bukan?

Dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA, maka bisa kita hitung, berapa durasi waktu yang dibutuhkan, berapa kelas yang harus kita siapkan. Contoh: PAUD 1 tingkat, SD 6 tingkat, SMP 3 tingkat, dan SMA 3 tingkat. Setelah dihitung, total waktu yang dibutuhkan 13 kali tayang @ 30 menit. Akan sangat nyaman jika televisi swasta dilibatkan, Sehingga siswa belajar jadi terbagi, misal siswa PAUD di televisi A, siswa SD bisa menonton di televisi B, dan seterusnya. Kalau sudah terbagi begini, mungkin kita akan enteng mengusulkan tambahan waktu, misal waktu setengah jam menjadi 1 jam. Sehingga bertambahnya waktu tidak akan mempengaruhi jadwal kelas lain karena televisi yang menayangkan Program Belajar dari Rumah berbeda. Mungkin yang harus diperhatikan adalah waktu tayang supaya tidak sama jam tayangnya. Hal ini untuk meminimalisir jika jam bentrok seandainya satu keluarga memiliki anak yang sekolah lebih dari satu orang.

Semoga Belajar Dari Rumah menjadi pilihan yang tepat di tengah badai Covid 19. Dan semoga televisi swasta nasional bisa terlibat membantu program pemerintah dalam rangka mencerdaskan bagsa.

Rostini, 13 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post