ros tini

Saya terlahir dengan nama Rostini, yang memiliki makna seorang perempuan bagaikan bunga mawar yang cantik dan harum. Semoga harapan dari orang tua yang baik-bai...

Selengkapnya
Navigasi Web

Trik Guru di Masa Corona

Sejarah akan mencatat bahwa akhir tahun 2019 dan puncaknya 2020, masa yabg akan disebut "Masa Corona" yaitu masa yang ditandai hubungan antar manusia menjadi berjarak, tidak boleh ada kerumunan, karena manusia dianggap sebagai penyebar virus, maka penerapan social distancing dianggap efektif untuk memutus penyebaran virus.

Dengan social distancing, pelajar dan mahasiswa melakukan kegiatan belajarnya di rumah, melalui pembelajaran online. Begitu pun bagi kayawan. Semua pelayanan perkantoran banyak yang dilakukan secara online, tetapi sebagian masih ada yang memberi pelayanan secara fisik, seperti bank dan pasar atau swalayan. Untuk pasar atau swalayan tetap buka sebagai penyedia makanan.

Khusus untuk pelayanan medis seperti puskesmas, rumah sakit, apotik, toko obat tentu tetap buka, karena menjadi garda terdepan untuk memberi pelayanan dan penanganan Covid 19.

Bagi guru dan pelajar, periode corona ini menjadi masa-masa unik, karena:

1. Masa pertama kali siswa SD, SMP, SMA/SMK lulus sekolah betdasarkan akumulasi nilai raport, bukan dari hasil ujian sekolah atau UN;

2. Siswa mendapat tugas melalui metode daring pada ruang WhatsApp Grup atau classroom;

3. Guru akan memperoleh nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari hasil daring melalui classroom;

4. Guru mendapat nilai keterampilan dan sikap dengan melibatkan orang tua dalam proses pengamatan pada praktik atau percobaan. Dan siswa atau orang tua cukup melaporkan hasil praktik atau percobaannya secara tertulis maupun video praktik ke guru melalui aplkkasi classroom.

5. Guru bisa melakukan penilaian harian melalui quizizz;

6. Guru bisa melakukan videocall untuk mengecek kebenaran siswa dalam belajar, apakah siswa benar-benar belajar atau tidak;

7. Guru bisa melakukan proses belajar mengajar secara live dengan menggunakan aplikasi zoom.

Sungguh teknologi komunikasi yang canggih dewasa ini telah memberi kenyamanan dan kemudahan untuk melakukan pembelajaran tanpa harus bertemu di kelas. Benar-benar menjadi pembelajaran yang unik.

Namun keunikan itu tidak akan terjadi jika fasilitas jaringan yang dapat menghubungkan antar guru dan siswa lancar. Artinya masing-masing guru dan siswa memiliki telepon genggam atau ponsel yang selalu terisi penuh kuota.

Lalu bagaimana bagi yang tidak mempunyai telepon genggam atau ponsel, atau memiliki ponsel tetapi tidak memiliki kuota? Tentu pembelajaran secara daring tidak akan terjadi. Dengan demikian pembelajaran melalui metode daring telah gagal, sehingga pembelajaran daring dianggap tidak efektif.

Seharusnya pemerintah yang membuat kebijakan belajar di rumah, bisa menyiapkan fasilitas pembelajaran online bagi siswa yang kurang mampu untuk tetap dapat memberikan kesempatan belajar bagi semua siswa secara merata di tengah corona. Dengan demikian semua siswa baik kaya maupun miskin dapat merasakan belajar di tengah suasana corona dengan baik

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul, Bun. Kita jadi salah satu saksi sejarah di masa Corona.

06 Apr
Balas



search

New Post