Roulina Septeria Sianturi,SPd.MHum

Guru mulia dengan menulis ...

Selengkapnya
Navigasi Web
ABK  Anak  Berkebutuhan Khusus

ABK Anak Berkebutuhan Khusus

Setiap orang punya kebutuhan khusus. Status berkebutuhan khusus tidak hanya untuk anak-anak saja atau siswa di sekolah. Ungkapan anak berkebutuhan khusus atau ABK menjadi status yang hanya untuk kelompok anak tertentu dengan masalah kekurangan fisik (disabilitas), mental, inklusi atau yang lainnya. Sebenarnya semua siswa di sekolah umum pasti punya kebutuhan secara khusus. Oleh karena itu, istilah ABK menjadi ungkapan yang punya makna positif, dan bukan lagi yang negatif.

Sebut saja seorang anak ABK yang bernama Rahmat. Ia sejak SD belum bisa membaca dengan baik. Kini ia memasuki masa remaja dan melanjutkan ke SMP. Pada awal ia belajar di SMP, gurunya melihat ia agak sulit membaca. Kemampuan IQ nya hanya 80. Seharusnya ia bisa dilatih untuk membaca dengan baik. Apakah ia tergolong tuna grahita? Ternyata tidak, menurut kemampuan IQnya, seharusnya ia bisa membaca. Apa yang salah dalam dirinya hingga ia belum bisa membaca dengan baik? Apakah ini pembiaran dari para guru sebelumnya yang mengajarnya. Ia tidak mendapatkan layanan khusus. Karena statusnya sebagai anak yang ABK, ia tidak dilatih atau diusahakan agar bisa membaca dengan baik. Sebut saja bapak Budi, gurunya di SMP melihat kondisi ini, segera mencoba untuk melatihnya membaca. Rahmat akhirnya bisa berhasil membaca dengan baik. Sayang sekali baru di SMP ia bisa memiliki kemampuan ini, Kini ia sudah bisa bagaimana membaca dan memahaminya.

Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, siswa yang memiliki kebutuhan khusus ini mendapatkan kesempatan belajar di sekolah umum. Mereka perlu mendapatkan layanan yang khusus dalam pendidikan di kelas. Hal ini tertuang dalam bab VII pasal 127 PP No.17 tahun 2010 yang mengatakan bahwa “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.”

Mereka boleh berbaur dan belajar bersama di kelas dengan anak yang lainnya. Disinilah peran guru untuk memberitahukan kepada teman-temannya, agar mereka bisa saling menyayangi dan menghargai keberagaman kondisi siswa yang ada di kelas itu. Guru perlu melayani anak anak yang berkebutuhan khusus ini. Mereka memiliki kecerdasan istimewa yang tidak dimiliki oleh anak yang lainnya. Guru perlu melihat dan menggali lebih dalam lagi bakat dan minat mereka, sehingga mereka dapat berkembang lebih maksimal. Kegiatan pembelajaran di kelas untuk mereka nampak dalam rencana pembelajaran yang dibuat guru seperti mencantumkan tujuan belajar dan penilaian yang memperhatikan kebutuhan mereka.

Sumber : https://www.shecodes.io/workshops/shecodes-online-workshop-54-0/projects/260737

Tantangan menulis hari ke 220, Selasa, !0-8-2

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post