Dito, siswa yang masih kelas sembilan itu, diundang harus mengikuti tes IPA di salah satu universitas bersama beberapa rekannya yang lain dari satu sekolahnya. Pagi-pagi mereka sudah berkumpul di sekolah dan berangkat bersama ke tempat itu dari sekolah. Mamanya mengirim pesan kepada wali kelasnya dan memohon izin untuk tidak ikut PJJ. Sang walas, pak Badu, segera merespon dengan doa semoga mereka semua dapat mengikuti tes dengan mudah dan lancar.

Pak Badu pagi itu mengajar di kelasnya Dito. Ia memberikan materi dan beberapa aktivitas di kelas itu. Seperti biasanya, setiap pertemuan pak Badu menggunakan kegiatan pertemuan dengan kelas virtual. Ia memberikan penilaian langsung kepada teman-teman Dito yang sedang ikut belajar di kelas. Tugas membuat jurnal satu setelah diselesaikan, segera mereka kirim ke google classroom. Jurnal yang berisi laporan aktivitas hari itu di kelas terdiri dari kegiatan berbicara, menulis, mendengar dan membaca dalam bahasa Inggris.

Dito yang tidak mengikuti kegiatan di kelas hari ini, menanyakan kepada gurunya tentang tugas jurnal satu yang belum diketahui. Sang guru menjelaskannya dengan baik dan meminta Dito untuk membuat jurnal dalam bentuk tulisan laporan tentang kegiatannya mengikuti tes di kampus bersama temannya di hari itu. Ia pun segera menyelesaikannya dan melaporkan bahwa tugasnya sudah dikirim atau selesai. Pak Badu senang sekali melihat siswa yang begitu peduli, tanggung jawab serta semangat mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya yang tertinggal.

Sumer gambar :

https://www.imaos.id/laku-hidup/tugas-sekolah-guru-virus-corona/

Tantangan menulis hari ke 283, Selasa, 12-10-2021