Pemuda itu terus melanjutkan perjalanannya. Rupanya ia sudah melewati beberapa kampung dan desa. Kini ia sampai di suatu desa yang begitu indah pemandangannya. Desa itu berada di sepanjang pesisir pantai Barat.  Sesekali ada bunyi ombak  air laut  yang dapat mengikis tepian dataran pantai itu.  Tak jauh dari sana ada beberapa perahu-perahu nelayan pencari ikan yang sering dipakai di pagi harinya. Wajah pemuda itu tampak lelah dan ia memutuskan untuk tinggal di desa itu. Modal yang dibawanya  dirasa  sementara cukup untuk hidupnya di tempat itu. Ia mulai memutuskan untuk bekerja atau mencari nafkah di tempat yang baru itu. 

           Sebut saja nama pemuda yang gigih merantau ini bernama Sian. Waktu pun terus berlalu, ia sudah bertahun-tahun tinggal di sana. Suatu kali ia bertemu  dan berkenalan dengan seorang janda yang cantik dan memiliki beberapa putra dan putri. Ia tertarik untuk menikah dengannya. Ia sangat mencintai anak-anak tirinya itu. Dari hasil perkawinannya ini ia memiliki seorang putri dan tiga putra yang tampan. Ia hidup berbahagia dengan keluarganya yang baru ini. Hingga saat ia menjadi kakek dan memiliki cucu-cucu dari perkawinan putra putrinya, Ia ingin memberi nama untuk salah seorang cucunya itu yaitu dengan nama Lobu.

            Entah apa yang menjadi alasan mengapa ia memberikan nama pada cucunya itu nama Lobu. Makna  kata Lobu menurut kamus Batak adalah sebuah tempat kampung yang ditandai oleh empat tembok keliling. Tempat ini merupakan halaman desa yang ditinggalkan orang tetapi masih ditandai dari temboknya. Mungkin sang Kakek ingin mengenang asal dimana ia pernah dilahirkan di suatu kampung yang bernama Lobu. Ia ingin generasi penerusnya mengenang asal dimana ia berasal. Terima kasih Kakek yang mengukir sejarah melalui pemberian nama. Sang cucu pun meneruskan cerita ini kembali kepada cucunya lagi tentang namanya yang punya nama sejarah tentang nama kampung tempat dimana nenek moyang berasal dari sana. Kini kami penerusnya akan selalu mengingat akan nama kampung ini. 

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Welcome_gate_to_Lobu_Tolong,_Paranginan,_Humbang_Hasundutan.jpg

Tantangan menulis hari ke 199, Selasa  20-7-2021