Sejak awal bulan ini beberapa sekolah sudah mengadakan pertemuan tatap muka (PTM). Jadwal PTM ini dibatasi hanya 35 menit setiap jam. Dalam sekali pertemuan setiap guru mendapatkan kesempatan dua kali 35 menit. Totalnya menjadi 70 menit. Satu hari tatap muka dibatasi hanya ada dua mapel. Jadi siswa yang belajar tatap muka di sekolah dan PJJ di rumah mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.20. Dengan berpatokan pada jadwal seperti ini, maka ada sedikit perubahan atau pergeseran jadwal yang akan disampaikan dari dan oleh semua guru perwalian dan guru mapel.

Setelah selesai membuat dan mengatur kembali jadwal baru, lalu jadwal yang baru itu di share kepada para siswa di kelas perwaliannya. Jadwal mengajarnya pun mengalami perubahan. Ia memperbaharuinya jadwal mengajarnya yang ada di enam kelas. Ia menghitung jumlah hari mengajarnya di tiap kelas yang hanya tinggal beberapa kali lagi. Ia mengatur kembali materi yang sudah direncanakannya. Ia berharap sisa waktu yang efektif selama dua bulan ini, akan dipakai dalam mempersiapkan siswa untuk banyak berlatih menjawab soal sebagai persiapan untuk menghadapi penilaian akhir semester ganjil.

Tidak semua materi yang tersedia bisa dijelaskan di kelas karena keterbatasan waktu yang ada. Ia berusaha menyampaikan dan memberikan materi yang esensial saja. Siswa diminta untuk mencari dan memberikan waktunya untuk mengembangkan materi itu dengan membaca modul atau membuka link yang disediakan oleh gurunya. Siswa perlu memiliki strategi bagaimana mengatur aktivitasnya melalui belajar mandiri. Meski ada kelas yang hanya beberapa kali ikut tatap muka dibanding kelas lainnya, ia sudah menyiapkan tentang pentingnya materi yang disipakannnya dalam bentuk modul serta LKS untuk latihannya. Siswa perlu juga menyadari bahwa sikap kemandirian dan menaati jadwal yang ada, merupakan kunci untuk memahami tugas yang diberikan. Kini jadwal baru sudah aman bagi semua siswa serta guru dan siap digunakan mulai esok hari.