Kelulusan
Pengumuman kelulusan biasanya diputuskan dalam rapat yang diadakan secara daring dan luring. Presentasi tentang kriteria kelulusan dijelaskan secara tuntas. Berbagai pertanyaan seputar kelulusan siswa yang memiliki nilai dibawah kriteria dan sikap. Jumlah nilai pun dari tiap mapel dari ujian praktek dan ujian serta rata-rata dimunculkan. Beberapa nilai tiap mata pelajaran yang punya nilai rata-rata cukup tinggi dan yang rendah, menjadi refleksi bagi guru dalam mengajar selama ini. Apakah nilai-nilai itu bisa dibandingkan dengan mapel lain? Bagaimanakah kalau nilai-nilai tiap mapel itu dibandingkan dengan nilai pada satu tahun yang lalu? Mungkin ada yang tidak setuju, karena kondisi yang berbeda. Pembelajaran yang benar-benar di rumah saja baru satu tahun ini secara daring dan bukan tatap muka, mungkin tahun depan bisa dilakukan, kalau masih daring. Sejak dihapuskannya Ujian Nasional, Ujian sekolah menjadi fokus bagi para siswa untuk menjalaninya sebagai salah satu syarat kelulusan.
Berbagai cara pelaksanaan ujian sekolah ini dipersiapkan. Ada yang menggunakan aplikasi tertentu, seperti WeKiddo, Google form, Google meet, dan seterusnya. Dalam membuat kisi-kisi dan dan soal pun disesuaikan dengan kemampuan para siswanya. Tiap mapel akan berbeda dalam membuat target nilai yang akan dicapai oleh para siswanya. Bisa saja untuk nilai KKM yang cukup tinggi tinggi diatas 80 an tentu akan membuat soal yang agak lebih mudah. Sebaliknya nilai KKM yang cukup rendah, soal pun juga akan bervariasi tingkat kesukarannya. Sementara ada juga orang tua yang mengeluh karena merasa ada sekolah lain yang bisa lebih tinggi hasil ujian para siswanya. Perlukah orang tua atau sekolah cemburu melihat perbedaan hasil ujiannya dengan sekolah lain yang lebih tinggi rata-ratanya?
Yang menjadi pertanyaan, apakah nilai-nilai itu akan membantu para siswa menyiapkan mereka di dunia kerja nantinya? Dunia kerja yang akan datang tidak hanya pengetahuan dengan dasar nilai-nilai dari hasil ujian, tetapi lebih membutuhkan kompetensi berupa keterampilan abad 21 yaitu keterampilan yang mampu berkolaborasi, berkreatifitas, berpikir kritis dan berkomunikasi dan menggunakan teknologi. Apakah hasil ujian itu sudah dapat mengukur kompetensi untuk keterampilan ini? Jawabannya ada pada proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. Apakah guru, orang tua dan sekolah mampu melihat melihat prosesnya dan berkolaborasi bersama-sama membantu mendampingi para anak didik ini dengan sarana dan fasilitas yang baik di rumah?
Sumber foto : https://id.pngtree.com/freepng/graduation-season-graduation-figure-photo-photo-texture-flat-wind_4632877.html
Tantangan menulis hari ke 151, RABU, 2-6-2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar