Ketuntasan materi perlukah dilakukan dalam pembelajaran? Pada masa pandemi ini, diperlukan strategi dan teknik bagaimana mengelola materi yang bermanfaat, kontekstual dan dapat membantu ketercapaian KD atau kompetensi dasar. Waktu atau jam pelajaran di SMP di masa pandemi hanya tiga puluh menit untuk satu jam pertemuan. Saat tatap muka, jam pelajaran hanya 40 menit. Berkurangnya jam pembelajaran di kelas pada masa pandemi akan berpengaruh juga dalam penguasaan materi pembelajaran di kelas. Belum lagi kendala teknis dan sarana yang digunakan.

Materi dibuat oleh guru. Materi ini dikembangkan dari rumusan indikator yang tersedia. Indikator ini sebenarnya turunan atau diambil dari kompetensi dasar mata pelajaran. Biasanya guru mencari atau mengambil materi pembelajaran dari buku teks pelajaran yang sudah tersedia. Buku pelajaran sebenarnya didesain menjadi buku pegangan bagi para siswa agar bisa belajar mandiri. Namun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang tidak mau membaca. Ia baru membuka dan membacanya saat guru menggunakannya di dalam kegiatan pembelajaran.

Perlukah semua materi dalam buku itu disampaikan atau dijelaskan kepada para siswa? Melihat kegiatan pembelajaran dalam bentuk PJJ secara online, maka waktu untuk membahasnya secara tuntas sangat jauh kemungkinannya. Siswa disarankan agar mereka perlu aktif dan memiliki kesadaran untuk mau membaca secara mandiri, tanpa menunggu dulu perintah dari gurunya. Pemberian materi yang baik di kelas adalah bukan menuntaskannya, tetapi bagaimana materi ini bisa menjadi sederhana, menarik, kontekstual, bermanfaat dan mudah dipahami oleh siswa. Materi yang baik yang bisa disampaikan kepada mereka, minimal bisa membantu pada ketercapaian KD yang diharapkan.

Sumber : https://www.researchgate.net/publication/330986099_Mendisain_Bahan_Ajar_Menggunakan_Video_Berbasis_Perangkat_Seluler

Tantangan menulis hari ke 234, Selasa 24-8-2021