Sebentar lagi sekolah masuk tahun ajaran baru. Para guru menyiapkan materi dan bahan pelajaran yang akan diberikannya kepada siswanya nanti. Materi untuk pembelajaran yang berupa informasi ini dapat tersedia melalui media atau produk elektronik. Informasi melalui media ini sering disebut dengan istilah konten. Penyampaian konten ini menggunakan medium seperti internet, televisi, CD, audio. Konten ini bisa dikemas dalam bentuk powerpoint (PPt), video pembelajaran, gambar, buku atau yang lainnya.

Konten-konten pembelajaran sebenarnya sudah ada dan disediakan dalam bentuk digital. Guru dan siswa bisa mencari konten pembelajaran melalui Google, youtube, atau lainnya. Mereka juga bisa membuat konten-konten pembelajarannya sendiri yang diunggah ke youtube, google, ke aplikasi atau platform lainnya. Kebijakan memilih dan membuat konten yang baik untuk pembelajaran perlu dilakukan oleh guru, siswa dan orang tua. Oleh karena itu perlu sosialisasi bagaimana memilih konten yang baik dan cara belajar yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi anak didiknya.

Ditengah banyaknya pilihan tentang konten-konten pembelajaran yang tersedia, peran guru sebagai pendidik perlu mengedepankan siswa sebagai pusat belajar. Mereka perlu mengalami pembelajaran yang lebih menekankan komunikasi, interaksi dan keaktifan siswa itu sendiri dalam melakukan kegiatan selama pembelajaran. Dari kegiatan ini guru dapat melihat dan mengamati kompetensi siswa melalui komunikasi dan interaksinya serta kendala yang dihadapi. Sebagai contoh, guru dapat memanfaatkan pertemuan online dengan mengadakan interaksi kepada setiap siswa melalui berbagai aktivitas yang telah diprogramkan selama waktu yang tersedia. Kelas tidak melulu memberikan konten-konten yang harus dipelajarinya sendiri tanpa interaksi dan komunikasi yang baik dan efektif .

Sumber gambar : https://pintaria.com/mudah-membuat-konten-pembelajaran-online

Tantangan menulis hari ke 182, Sabtu, 3-7-2021