Kue Khamir

Siang itu Butet sudah menyiapkan semua bahan yang ia perlukan untuk membuat kue spesial untuk merayakan ulang tahunnya. Loyang cetakannya pun juga baru saja dibelinya. Keluarganya senang sekali makan cemilan kue ini. Apalagi kalau mau olahraga seharian, mereka selama ini sudah punya langganan untuk membeli kue ini. Namun saat ini ia sudah siap untuk memasaknya. Resep dan cara mengolahnya hingga menjadi kue siap untuk dipraktekkan. Sesudah makan siang ia beserta mbak Ina membuatnya bersama. Mbak Ina membersihkan bahan dan tempat yang akan digunakan.

Butet pandai mencampur adonan dengan baik hingga memasaknya. Ia memberikan contoh kepada Ina cara memasak yang benar. Suatu saat nanti Ina diharapkan sudah bisa membantu membuatnya seperti yang dilihatnya hari itu. Satu persatu kue yang matang dicoba. Rasa yang sangat lezat membuat setiap orang ingin menambah lagi untuk mencobanya. Tak terasa jumlahnya pun mulai sedikit. Komentar dan pujian membuat Butet lebih semangat untuk membuatnya lagi di lain kesempatan.

Rencananya kue ini akan dibuat sebagai kue ulang tahunnya. Segera Butet menyisakan sejumlah tertentu untuk disusun jadi kue ulang tahun. Akhirnya setelah disusun dan dihiasi dengan lilin, jadilah kue ulang tahun yang siap disajikan. Memang karena baru belajar dan mencoba memasaknya, Butet tidak membuat jumlah kue yang banyak. Ia hanya memasak dengan jumlah yang terbatas. Akhirnya saat acara ulang tahun dimulai yang disertai dengan peniupan lilin, kue ulang tahun ini menjadi idola dan cepat habis. Semua ikut merasakan serunya ulang tahun Butet kali ini. Selain itu, tentu ada kue ulang tahun spesial lainnya yang dihadiahkan kepadanya dari orang-orang tercinta. "Selamat ulang tahun Butet, panjang umur, murah rezeki, sehat selalu, tetap sukses dalam karier dan menjadi berkat di tengah keluarga dan masyarakat"