Adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi covid memberikan banyak pengaruh pada kesehatan mental seseorang. Ciri seseorang yang memiliki kondisi mental yang sehat dapat dilihat dengan kondisi seseorang yang sedang merasa bahagia. Bahagia ada hubungannya dengan perasaan. Perasaan seseorang dapat dipengaruhi dengan kesejahteraannya. Jika seseorang merasa cukup sejahtera, maka ia akan dapat memiliki perasaan bahagia itu. Adanya berita duka akhir-akhir ini yang sering didengar dapat mempengaruhi perasaan dan pikiran seseorang.

Perasaan takut, cemas bahkan sampai depresi dapat muncul dalam diri seseorang misalnya saat menerima kabar duka dari keluarga, rekan kerja atau tetangga. Lalu apa yang bisa dilakukan saat mendengar berita duka selama dalam satu hari itu? Bagaimana seseorang dapat melewati hari itu saat ia merasa lelah, sedih, serba salah atau tidak tahu akan apa yang harus dilakukannya? Perasaan ini dapat mempengaruhi emosi atau kesehatan mental dan fisik orang itu. Bagaimanakah cara mengatasinya?

Salah seorang narasumber, seorang psikolog, Bapak Djen Fakhri Iqbal dalam sebuah webinar, mengatakan bahwa perlu menjaga kesehatan mental seseorang dengan cara berolahraga dan melakukan kebiasaan yang baik. Kesehatan mental seseorang dapat dipengaruhi dengan kondisi kesehatan seseorang secara fisik. Contoh salah satu olahraga sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan latihan pernafasan. Ada delapan jenis atau cara melakukan latihan pernafasan, diantaranya: petak, 4-7-8, stimulasi, hitung ala Zen, Peniup, penyelam, diafragma, dan bibir. Selamat mencoba.Salam sehat selalu.

Sumber :

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/latihan-napas-bisa-bantu-kontrol-emosi-anak-saat-sekolah-daring-1uXLFKe12my

https://www.youtube.com/watch?v=qUIPgI_nM6U

Tantangan menulis hari ke 216, Jumat , 6-8-2021