Pak Rinto pagi itu disalami para teman sejawatnya di ruang guru, saat ia datang dan masuk ke ruangan itu. Berbagai ungkapan doa dan harapan ditujukan kepadanya. Rasa saling menghormati dan mengasihi di antara mereka nampak dari wajah dan nada suara yang bahagia. Dengan penuh senyum dan rasa bahagia, satu persatu ucapan itu dibalas dengan ungkapan kata terima kasih. Begitu juga ungkapan ucapan melalui WA dan media sosial lainnya dibalas dengan senang hati. Gambar dan kata-kata yang dikirim baik dari keluarga, teman sejawat dan dari yang lainnya begitu sangat kreatif dan menyentuh hatinya.

Sebenarnya hari itu ia ingin mentraktir makan bersama untuk teman-teman sejawat di sekolah. Namun saat itu ada acara yang juga menyajikan makanan. Dari pada terlalu banyak makanan yang ada pada hari itu, pak Rinto merencanakan makan bersama di hari berikutnya. Ia sudah memesan menu-menu favorit dan spesial untuk di keesokan harinya. Memang sudah menjadi kebiasaan pak Rinto di hari ulang tahunnya ia mengadakan makan bersama dengan menu sederhana dan sehat namun sangat nikmat dan lezat

Ibu Ijah, penjual makanan di kantin sekolah, segera dihubungi. Jumlah pesanan nasi kotak segera disampaikan kepadanya serta waktu acaranya untuk besok. Acara makan bersama di sekolah sudah menjadi tradisi bagi mereka yang berulang tahun. Ibu Ijah sebelum pandemi di sekolah berjualan beberapa jenis paket nasi dengan menu lauk dan sayur yang enak sekali rasanya. Kini ia hanya melayani pesanan melalui online untuk meneruskan dagangannya. Tentunya semua ini dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Sumber

https://www.facebook.com/RumahYatimDhuafaRYDHA/photos/makna-hadits-makan-bersama-sunah-yang-harus-dihidupkan-makan-berjamaah-sunnah-da/3359850074048671.

Tantangan menulis hari ke 309, Minggu, 7-11-2021