Beberapa hasil produk kolaborasi mapel yang dikerjakan oleh siswa perlu diatur dengan baik. Butet menyarankan kepada para peserta didiknya untuk tidak mengirimkan hasil project mereka berupa produk ke WA grup. Produk langsung segera dikirim ke Google classroom. Ia membagi filenya menjadi enam kelas agar tidak tercampur dan mudah mencarinya. Setiap kelas yang diajar disarankan untuk mengirim tugas projectnya dengan lengkap yang terdiri dari proposal grup, jurnal tiap anggota, dan produk kelompok.

Daftar nilai pun sudah dibuatnya untuk diisi sesuai rubrik yang tersedia. Siswa diminta untuk mengundang para guru yang akan memberi penilaian saat mereka presentasi. Lalu mereka mengirim link produk yang akan dipresentasikan kepada setiap guru agar bisa dilihat dan dinilai secara langsung. Tabel penilaian yang sudah disiapkan terdiri dari penilaian sikap , pengetahuan dan keterampilan. Proses pembuatan projek ini menjadi fokus penilaiannya, bukan pada hasil produknya. Oleh karena itu, proposal dan jurnal yang dibuat pun ikut dipresentasikan selain produknya.

Beberapa jenis produk yang dibuat untuk projek ini diantaranya. Pertama, podcast yaitu produk yang dibuat dengan aplikasi seperti spotyfy. Kedua, poster yang dibuat dengan aplikasi canva, picsart, pinterest, pdf dan lainnya. Ketiga, komik digital yang dapat dibuat dengan manual lalu disusun dalam bentuk PDF. Keempat , video animasi atau lainnya yang memadukan gambar, tulisan dan suara. Semua produk ini dikirim ke GCR. Semua file produk dibuat dalam bentuk link. Link ini memudahkan guru untuk mengecek hasil tugas mereka di GCR. Dengan manajemen produk yang baik, kini ia siap memberikan penilaian produk yang telah dikirim oleh para muridnya itu.

Sumber gambar : https://medium.com/cerita-chloe-matt/pentingnya-menguasai-2-prinsip-dasar-dalam-manajemen-produk-82fc90f805b6

Tantangan menulis hari ke 252, Sabtu, 11-9-2021