Berkali-kali flier itu diubah. Berbagai komentar atau masukan dari temannya diperhatikannya  dengan baik dan dijalaninya.  Tanpa rasa malu, kesal atau terbebani dengan tugas itu, ibu Ami melakukannya dengan sukacita. Ia merasa baru belajar dan memerlukan banyak saran dari orang lain. Sama seperti seorang ibu yang baru saja selesai memasak makanan, ia akan meminta orang lain atau seseorang untuk mencobai rasanya dan memberikan komentar tentang masakannya itu. Pertanyaan yang muncul biasanya adalah  apakah garamnya cukup,  atau kurang manis, dan seterusnya. Tidak hanya soal membuat flier saja, ada beberapa hal  lainnya yang menurutnya  terkadang memerlukan masukan, saran dan bantuan dari orang lain.  

              Kali ini ibu Ami akan membuat flier ucapan duka cita. Ia memerlukan data tentang keluarga. Segera teman-temannya menshare data-data yang diperlukan diantaranya , nama lengkap almarhum, tanggal dan jam wafatnya, tanggal lahir, usia, nama keluarga yang ditinggalkan. Flier yang dibuatnya itu juga dihiasi dengan ayat sesuai dengan agama dan ditulis nama komunitasnya. Pilihan warna dan ukuran serta font huruf sangat  diperhatikan. Di sana ditambah juga  foto almarhum.  Template yang digunakan diambil dari twibbon ucapan duka cita, dan  aplikasi lainnya. 

              Rangkaian kata-kata ucapan duka cita itu dipilihnya sesuai agama atau keyakinan almarhum dan keluarga. Ia menambah tulisan doa dan ayat yang dapat  memberikan kekuatan dan penghiburan. Setelah selesai dan dikatakan ok atau cukup baik oleh rekannya, barulah kemudian flier itu kini siap untuk  di share. Di komunitasnya  flier ucapan duka cita itu sudah bisa dibaca oleh semua. Secara pribadi, Ibu Ami juga menshare flier itu  kepada  salah satu anggota keluarga almarhum itu.  Ami merasa puas dengan tugasnya itu. Ia memang selalu ingin belajar dan belajar.

Sumber : 

https://www.bola.com/ragam/read/4292125/15-kata-kata-ucapan-belasungkawa-dalam-bahasa-jawa-sebagai-ungkapan-duka-cita

Tantangan menulis hari ke 347, Rabu, 15-12-2021