Ibu Tina dan teman-temannya guru siang ini merayakan hari guru. Ia bersama komunitasnya ingin berbagi cerita tentang apa saja seputar masalah pendidikan di sekolahnya. Mereka mengajak makan di salah satu rumah makan yang menjadi favorite mereka. Ada banyak guru yang ikut bersama mereka. Jumlahnya hampir sepuluh orang. Cukup dua mobil untuk mengantar mereka ke tempat itu. Grup mereka ini adalah kelompok yang saling berbagi. Dalam obrolan mereka banyak ide dan solusi untuk masalah yang mereka hadapi. Mulai cerita tentang siswa mereka sampai dengan persiapan program yang akan datang.

Di tempat itu Tina memesan sup ikan gurame yang rasanya nikmat sekali dengan sayur toge dan sate. Ia memesan juga minuman es kopyor. Makanan ini menjadi hidangan favoritnya saat makan di tempat ini. Diskusi yang hangat diselingi senda gurau membuat suasana kekaraban mereka makin terasa. Lama sekali mereka belum punya kesempatan makan bersama lagi. Kesempatan yang baik ini mereka pakai guna memenuhi rasa kangen untuk bertemu yang tertunda pada semntara waktu karena kesibukan.

Mereka mengadakan acara tukar kado dengan barang seharga lima puluh ribu saja. Masing-masing memberikan kado itu pada temannya yang akan memberikan nomor untuk penukaran kadonya. Saat dibuka menarik sekali kado-kado yang mereka terima. Harga barang itu ada yang melebihi dari limapuluh ribu rupiah. Mereka ada yang mendapat handuk besar, peralatan rumah tangga, buku, kaos olah raga, tumbler. Sederhana sekali acara pertemuan dengan makan bersama hari itu. Kebersamaan memang diperlukan saat komunikasi dan rasa saling peduli dan saling membutuhkan terjadi saat menjadi teman sejati. Apalagi mereka adalah teman sekerja atau seprofesi.

Sumber :

https://www.kompasiana.com/risalah_husna/57c1bb76d17a61397c1881ee/7-hal-penting-kenapa-makan-bersama-itu-penting

Tantangan menulis hari ke 328, Jumat , 26-11-2021