Perhatian dan Kesibukan
Jika diminta untuk memilih antara pekerjaan dan keluarga, manakah yang dipilih? Kedua pilihan ini memang saling tarik menarik. Perlu hati dan pikiran yang bijak. Pak Anto adalah sosok seorang ayah yang sibuk sekali dengan pekerjaannya. Ia hampir tidak memiliki waktu untuk bersama-sama dengan keluarga dan anaknya, Toni. Ia merasa pekerjaannya menjadi bagian yang utama dan lebih penting dari pada waktu untuk keluarganya. Sang anak yang selalu meminta waktu untuk traveling atau berekreasi jarang dipenuhi. Ia hanya memberikan janji tetapi tidak pernah dipenuhi. Sang anak, Toni, akhirnya menjadi bosan dan sudah memahami karakter dan kebiasaan ayahnya yang sementara ini tidak bisa lagi memberikan waktunya bagi keluarga.
Menurut pak Anto, isyrinyalah yang bertanggung jawab untuk bagian memperhatikan anak dan semua urusan kebutuhan rumah. Sang istri tidak bekerja. Ia hanya seorang ibu rumah tangga saja. Ia juga sibuk mengurus urusan dirinya dan hobinya bersosial media. Belum lagi kegiatan menonton drama korea dan lainnya. Toni yang baru menginjak remaja ini merasa bosan dengan keadaan keluarganya. Kini ia mulai sibuk juga dengan hobinya bermain game. Waktunya banyak dihabiskan dengan melakukan kegiatan ini. Ada kesan setiap anggota di keluarga ini memiliki kesibukan masing-masing dan mulai jarang berkomunikasi.
Saat liburan tiba, Toni benar-benar meminta waktu untuk kedua orang tanya agar bisa melakukan komitmen untuk mengadakan traveling atau jalan untuk makan bersama. Pak Anto yang memiliki pekerjaan yang tak habis-habisnya mulai menyadari bahwa dirinya memerlukan refreshing. Apalagi acara itu diadakan untuk keluarganya sendiri. Saat bagi rapor kemarin nampak hasil belajar anaknya banyak menurun. Ia mulai sadar akan dirinya yang kurang memberi perhatian kepada anak dan keluarganya. Begitu juga perasaan sang ibu yang juga sibuk dan sudah merasa bahwa Toni bisa belajar mandiri ternyata belum. Orang tua Anto kecewa melihat hasil belajarnya. Mereka tetap memandang positif untuk hasil belajanya yang kurang. Mereka menyadari akan kekurang-perhatian mereka padanya. Ada hal positif dibalik nilai hasil belajarnya yang kurang. Toni masih mau jujur, tepat waktu dan rajin dalam mengerjakan semua tugasnya. Orang tua Toni mulai menyadari kekurangan mereka. Kini mereka kembali mau menyediakan waktunya untuk memberikan perhatian kepadanya.
Sumber :
https://jurnaljihan.com/2020/09/29/kenapa-ikutan-rangkul-keluarga-kita/
Tantangan menulis hari ke 295, Minggu, 24-10-2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar