Pak Uus baru saja dimutasikan bersama tiga rekannya ke sekolah yang baru. Program mutasi ini dilaksanakan dengan tujuan agar terjadi penyegaran. Penyegaran bagi guru dan siswa yang ada dalam satu sekolah, Aturan kebijakan mutasi bagi para guru ini diantanranya adalah dengan diusahakannya tempat kerja atau sekolah memiliki jarak yang lebih dekat dari rumah. Perasaan pak Uus sebenarnya senang, karena kini jaraknya agak lebih dekat dari tempat tinggalnya. Energinya di jalan tidak sebanyak dahulu dihabiskan untuk pergi ke sekolah.

KIni di tempat yang baru, ia sudah bisa beradaptasi dengan rekan-rekan guru dan kepala sekolah. Ia siap belajar kembali mengenal anak didiknya yang baru di sekolah itu. Ia ingin berbagi ilmu dan mengembangkan kompetensi siswa yang baru ini, seperti yang dilakukannya di tempat yang lama. Beberapa pengalaman praktik baiknya mengajar di sekolah yang lama akan dikembangkan dan disesuaikan di tempat yang baru. Banyak sekali impian dan harapan yang ingin ia capai di tempat yang baru. Ia berharap akan ada perubahan atau peningkatan kompetensi yang lebih baik bagi anak-anak didiknya yang baru.

Mungkin saja ada sebagian orang merasa takut dan kuatir, jika mengalami mutasi di tempat kerja yang baru, Namun akan beda halnya dengan pak Uus. Ia malah senang sekali mendapat kesempatan ini yaitu disertakan dalam program mutasi. Baginya tempat baru dapat memberikan wawasan dan semangat yang baru. “Toh..” yang dikerjakannya sama yaitu mengajar. Apa yang harus ditakutkan? Apakah karir? Karena semua dimulai dari awal. Hal seperti itu jauh dipikirannya. Belajar beradaptasi dan mengenal kondisi, situasi serta budaya yang ada, bukan suatu masalah. Baginya yang utama adalah ia bisa melaksanakan tugas profesinya sebagai guru dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Ini merupakan ibadah baginya, kalau ia bisa memberikan yang terbaik bagi anak-didiknya, siapapun mereka, siswa di sekolah baru atau dimana saja.

Sumber gambar: https://radarlombok.co.id/mutasi-guru-dikbud-ntb-bermasalah.html

Tantangan menulis hari ke 278, Kamis, 7-10-2021